|
LUTRA - Tim penanggulangan bencana dan penanganan korban banjir di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (11/4), memindahkan ratusan siswa SD di Kecamatan Baebunta untuk menjalani proses belajar di sekolah lainnya karena gedung sekolah mereka terendam air setinggi lebih satu meter dan ditutup sementara. Ratusan siswa SDN 50 Beringin Jaya di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta, Senin (11/4), terpaksa menumpang belajar di gedung sekolah swasta Madrasah Tsanawiah (MTs). Sekolah mereka sementara tak bisa digunakan karena digenani air. Nasib para siswa yang terhenti belajar itu diketahui setelah anggota DPRD Lutra melakukan kunjungan ke Baebunta. Sekolah mereka terendam lantaran hujan yang membawa kiriman air dari Sungai Rongkong belum surut. Selain itu, sekitar 40 kepala keluarga (KK) warga Dusun Dadeko, Desa Lembang-Lembang juga dievakuasi ke tempatyang lebih aman, menyusul hujan deras yang terus mengguyur daerah itu. Volume hujan yang cukup tinggi menyebabkan sungai-sungai meluap dan merendam sejumlah desa di Kabupaten Luwu Utara. Kondisi terparah hanya di beberapa dusun diantaranya di Desa Lembang-Lembang yang diperkirakan ketinggian airnya bertambah mengingat hujan deras terus terjadi. Banjir di Lutra disebabkan air meluap dari Sungai Rongkong di Kecamatan Baebunta dan Sungai Baliase di Kecamatan Mappedeceng. Banjir itu menimbulkan kerugian besar bagi warga setempat karena kebun, ternak dan persawahan serta rumah warga terendam. Fasilitas umum banyak yang mengalami kerusakan, diantaranya jalan dan jembatan, bahkan sebuah sekolah terpaksa ditutup sementara karena genangan dan siswanya dievakuasi ke gedung sekolah lainnya untuk menjalani proses belajar mengajar. Tim penanggulangan bencana terus memantau keadaan warga dan menurut Pejabat Bupati Lutra, Andi Muallim, mereka telah disiagakan bersama tim medis melalui posko-posko darurat. "Setiap waktu warga butuh pengobatan atau bantuan, petugas di posko akan melayani", katanya. Trans Sulawesi Sementara itu, banjir juga melanda empat kecamatan di Luwu Timur (Lutim), tetangga Lutra sejak Jumat lalu, kondisi terakhir dikabarkan, volume air mulai surut. Banjir tersebut akibat luapan air Sungai Kalaena Kiri, Sungai Bambalu, Sungai Wae Mate, Sungai Towao, Sungai Senggeni I dan Sungai Senggeni II. Empat kecamatan terendam air yaitu Kecamatan Angkona, Wotu, Tomini dan Burau. Sedangkan jalan poros trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang terletak di Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Lutim, nyaris putus. Kondisi warga dilaporkan aman dan tidak terjadi pengungsian. Jalan trans yang terletak sekitar 540 km dari Kota Makassar atau sekitar 150 km dari Kota Palopo, itu masih dapat dilalui kendaraan roda empat. Namun dikhawatirkan, kalau hujan deras yang disertai longsoran kembali terjadi, jalan utama itu akan putus sebab badan jalan yang tererosi makin meluas. (148) Post Date : 11 April 2005 |