|
PALANGKARAYA--MIOL: Banjir akibat luapan Sungai Barito kembali melanda Kota Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter melanda sejumlah permukiman penduduk di daerah rendah. Di antaranya, Jalan Panglima Batur, Jalan Dahlia, Jalan Cempaka Putih, Jalan Iman Bonjol, dan Jalan Mawar. Menurut Rahmayadi, seorang warga Jalan Cempaka Putih, Kelurahan Melayu, Kota Muara Teweh, Minggu (16/4), banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Barito itu sudah mulai dirasakan warga sejak tiga hari lalu, (Kamis, 13/4). "Memang ketinggain air belum mencapai pada tahap membahayakan. Saat ini banjir di daerah kami berkisar 0,5 meter. Walaupun belum mengganggu aktivitas kegiatan masyarakat, namun demikian kami sudah antisipasi bila banjir ini semakin meninggi. Ini dikarenakan hujan mulai sering turun yang tentunya dikuatirkan mengakibatkan debit air menjadi naik," katanya. Para warga sudah mengantisipasi keadaan itu, dengan mengemasi sejumlah barang yang bisa dibawa bila nantinya harus mengungsi ke daerah lebih tinggi. Berdasarkan pengalaman banjir tahun-tahun lalu, bisanya ketinggian air bisa mencapai 2 meter. Sejumlah ruas jalan yang terendam banjir menurut pegawai perusahaan kayu ini, yakni sekitar Jalan Panglima Batur, Jalan Cempaka Putih, dan Jalan Iman Bonjol, dengan ketinggian air antara 30 cm - 50 cm. Sementara itu menurut Rudiansyah, seorang pedagang di Jalan Sumbawa, banjir kali ini memang masih pada tahap belum membahayakan. Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Barito Utara Fery Kusmiadi ketika dihubungi, Minggu, mengatakan, sejumlah ruas jalan di Kota Muara Teweh, terutama di dataran rendah mengalami kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Namun demikian debit air banjir ini bisa saja semakin naik bila terjadi hujan secara terus-menerus di hulu Sungai Barito. Guna mengantisipasi banjir, menurutnya, pihak Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Satuan Koodinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP), telah melakukan antisipasi dengan mempersiapkan tim medis dan bantuan. "Bupati Barito Utara Yuliansyah, telah menginstruksikan kepada tim, segera mendata sejumlah daerah yang saat ini dilanda banjir," katanya. Menyinggung masalah bantuan, kata Fery, pihak pemerintah kabupaten telah menyiapkan bantuan berupa obat-obatan, dan juga beras, yang saat ini masih disimpan di gudang Depot Logistik (Dolog). Pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Gubernur Teras Narang juga telah memberikan bantuan berupa uang tunai Rp100 juta untuk penanggulangan banjir yang terjadi di Kabupaten Barito Utara. (SS/OL-02). Post Date : 16 April 2006 |