Banjir karena Pintu Air Dikunci

Sumber:Indopos - 17 Januari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
DENPASAR - Meski warga Jalan Pura Demak sudah langganan kebanjiran musiman, namun akhirnya mereka mulai merasa ada yang aneh dari kebanjiran Selasa (15/1) lalu. Apalagi ini banjir terbesar sejak dua bulan terakhir. Rasa jengkel, marah, bercampur jadi satu. Beberapa warga kemudian menuding penyebab jebolnya tanggul lantaran Dinas PU Kota Denpasar mengunci pintu air bendungan Tukad Mati di sekitar Jalan Pura Demak. Atau sekitar 20 meter dari lokasi tanggul yang jebol.

"Saat hujan lebat, pintu air bendungan itu tertutup dan digembok," ujar salah seorang warga yang tidak mau namanya dikorankan. Lantaran khawatir luberan air bertambah parah, warga kemudian membuka paksa pintu air tersebut. "Kita sempat menggergajinya, tapi belum selesai, tanggul sudah jebol duluan," imbuhnya. Tak pelak, luapan air akhirnya mengerjang pemukiman warga.

Di tempat terpisah, Kasubdin Pengairan Dinas PU Kota Denpasar I Made Sutama dengan tegas membantah tuduhan warga tersebut. Menurutnya, bendungan itu merupakan bendungan permanen yang tidak memiliki pintu air. "Itu bendungan permanan, tidak bisa digerakkan karena terbuat dari batu kali. Kita menyebutnya bendungan tegeh," kata Sutama.

Pun demikian, Sutama membenarkan jika ada pintu di bendungan itu. Hanya saja, fungsinya bukan sebagai pintu air. Tetapi hanya sebatas pintu penguras. Sesuai aturan, pintu penguras tidak boleh dibuka ketika banjir datang. Lantaran fungsinya sebagai pengelontor endapan lumpur yang menumpuk di hilir sungai. Meski demikian, menurut Sutama, pintu penguras itu sudah dibuka sejak dua hari sebelum musibah banjir datang. "Kapasitas pintu penguras itu relatif kecil untuk menggulangi banjir," imbuhnya.

Meski sudah dibuka, namun aliran air tetap saja terhalang. Lantaran banyak sampah yang nyangkut di pintu penguras tersebut. Termasuk batang pohon berukuran jumbo.

Di aliran Tukad Badung, sedikitnya memiliki empat bendungan. Selain bendung tegeh, juga ada bendung langai yang terletak di samping perumnas monang-maning. "bendung langai memiliki pintu air dan bisa digerakan," katanya. Kemudian dibagian hilir terdapat bendung dedes. Sama seperti bendung tegeh, bendung dedes ini juga dibuat permanen. Fungsinya sebagai saluran irigasi. Terakhir, bendung uma dwi yang memiliki pintu air dan bisa digerakan. (cas)



Post Date : 17 Januari 2008