|
GENUK - Hujan yang mengguyur Kota Semarang, sejak Minggu sore, mengakibatkan Kali Tenggang meluap dan menggenangi Jl Raya Kaligawe. Banjir setinggi betis orang dewasa mengakibatkan lalu lintas di jalan nasional Semarang-Demak itu macet. Menurut pengamatan Suara Merdeka, Senin (26/12), genangan terjadi mulai dari bawah jembatan tol ke arah barat hingga sebelah timur jembatan Banjirkanal Timur. Beberapa kendaraan dari arah timur, saat sampai di bawah jembatan tol, banyak yang berhenti. Ada yang kemudian meneruskan perjalanan melalui ruas jalan yang tergenang. Sebagian lagi memilih berbelok ke arah utara memasuki Jl Arteri Utara Usman Janatin. Genangan tersebut juga mengakibatkan kemacetan di kedua sisi ruas jalan itu. Beberapa kendaraan dari arah barat terlihat memilih berbalik arah untuk menghindari genangan. Namun, banyak pula yang nekat menerabas. Akhirnya, sebagian dari mereka yang bisa menerjang genangan berhasil sampai ke sebelah timur jembatan tol Kaligawe. Namun, ada beberapa kendaraan yang mogok dan pengendaranya terpaksa mendorong kendaraan tersebut ke tempat yang tidak tergenang. Pagi itu, petugas dari Satlantas Semarang Timur dan Dinas Perhubungan Kota Semarang bahu membahu mengatur arus lalu lintas. Mereka menutup sebagian Jl Kaligawe dan mengarahkan kendaraan dari arah barat untuk melalui jalan arteri utara. Beberapa di antaranya memenuhi arahan petugas. Namun, sebagian tetap nekat mengambil risiko menerabas banjir. ''Saya mau ke Jl Pemuda pak,'' ujar salah seorang pengendara. Kali Tenggang Persoalan banjir di Jl Kaligawe akibat luapan Kali Tenggang merupakan peristiwa yang terjadi tiap tahun. Pada tahun 2002, Pemkot Semarang sudah pernah merencanakan untuk menangani genangan, dengan cara membangun long storage. Kasubdin Pengairan DPU Kota Semarang, Ir Fauzi MT, yang saat itu menjabat sebagai Kasi Operasional dan Pemeliharaan Pengairan, setahun silam pernah mengatakan bahwa Kali Tenggang akan ditangani tahun 2005. Saat itu dia mengemukakan rencana akan membuat Kali Tenggang sebagai long storage atau kolam retensi berbentuk panjang. Dalam rencana itu, muara Kali Tenggang juga akan ditutup pintu air dan air dari sungai dibuang ke laut menggunakan pompa. Namun, rencana tersebut hingga saat ini belum terwujud. Upaya yang telah dilakukan adalah mengeruk sebagian Kali Tenggang, antara lain di bawah jembatan tol Jl Muktiharjo Raya. Pengerukan juga dilakukan di dekat Jl Arteri Soekarno-Hatta, terkait dengan banjir di Jl Supriyadi. Banjir di lokasi itu juga mengakibatkan SD Kalicari terendam dan proses belajar mengajar terganggu. Kepala DPU Kota Semarang, Acmad Kadarisman ST MM, mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu penyelesaian pembuatan detail engineering design (DED). Rencananya DED tersebut segera selesai dan penanganan Kali Tenggang bisa dilakukan tahun 2006. ''Dalam desain itu, mungkin bagian muara Kali Tenggang tetap dibuat sebagai long storage,'' kata dia. (G6-18h) Post Date : 27 Desember 2005 |