|
Pontianak, Kompas - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, sejak Sabtu lalu melumpuhkan aktivitas sosial ekonomi sebagian besar masyarakat di daerah itu. Jalan-jalan di Kota Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, sebagian besar sudah tidak tampak karena terendam banjir sehingga sudah menyatu dengan aliran Sungai Kapuas yang membelah kota tersebut. Ratusan pegawai pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu terpaksa diliburkan karena sebagian besar kantor mereka terendam air yang sempat mencapai ketinggian dua meter. Angkutan umum yang melayani berbagai jurusan di Kapuas Hulu dan Kabupaten Landak tidak beroperasi karena sebagian ruas jalan antarkota terendam air. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kapuas Hulu Idris Manaf saat dihubungi Kompas di Putussibau, sekitar 760 kilometer dari Pontianak, Rabu (29/12), menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Meski demikian, aktivitas masyarakat lumpuh karena sebagian besar jalan raya terendam banjir. Tidak ada penduduk yang diungsikan karena umumnya rumah penduduk merupakan rumah panggung dari kayu. Ketinggian air yang mencapai dua meter hanya menggenangi bagian lantai rumah. Pasokan bahan pokok Meski di Kota Putussibau air mulai surut sejak Rabu, namun sejumlah kecamatan lain di kabupaten itu justru mulai terendam. Berdasarkan pendataan sementara, menurut Idris, kecamatan yang terendam antara lain Nanga Embaloh, Nanga Bunut, Jongkong, Selimbau, Nanga Suhait, Semitau, dan Nanga Silat. Menurut Idris, selain genangan banjir, beban masyarakat Kota Putussibau yang paling berat dihadapi adalah terhentinya angkutan bus penumpang umum dari Pontianak ke Putussibau. Sekitar 265 kilometer jalan negara yang menghubungkan Sintang dengan Putussibau dalam kondisi rusak parah dan sulit dilalui, terutama pada musim penghujan ini. "Akibat kerusakan jalan yang sangat parah, bus bukan cuma terjebak lumpur, tetapi tidak bisa lewat," kata Idris. Kalau keadaan ini berlanjut, dikhawatirkan pasokan kebutuhan pokok ke Putussibau juga terhenti dalam sepekan ini. Kepala Bagian Kesra Pemkab Landak Nyemas Srikandi yang dihubungi mengatakan, wilayah Landak yang terkena banjir terutama di Kecamatan Sebadu. Sejumlah penduduk terpaksa diungsikan karena ketinggian air mencapai dua meter. "Kami masih mendata penduduk yang mengungsi, namun dipastikan tidak ada korban jiwa," ujar Nyemas. (FUL) Post Date : 30 Desember 2004 |