BANJIR yang terjadi sejak 29 Januari hingga kemarin masih merendam Kampung Cieunteung,Kelurahan/ Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ratusan rumah kembali terendam banjir dengan ketinggian mencapai 2,5 meter di kampung tersebut.Ketinggian air mulai kembali naik pada Minggu (14/2) petang akibat hujan terus mengguyur kawasan tersebut hingga malam.Hingga siang kemarin, kedalaman banjir masih mencapai lebih dari 2 meter. Selain merendam Cieunteung, luapan Sungai Citarum juga menggenangi Kampung Babakan Mekarsari, RW 28,Kelurahan Baleendah, yang berdampingan dengan Cieunteung. ”Di Kampung Babakan kedalaman banjirnya juga bisa lebih dari dua meter.Kami juga terpaksa harus mengungsi.Cuma selama ini orang lebih banyak fokus ke Cieunteung,” kata Ahmad, 53,warga Babakan Mekarsari kemarin.
Menurut Ahmad, jika Cieunteung banjir, otomatis Kampung Babakan juga banjir meski tak separah banjir Cieunteung. ”Kampung kami cuma menerima limpasan dari Cieunteung. Kalau banjir Cieunteung penuh, barulah kami ikut tergenang banjir juga,” kata dia. Ahmad mengatakan di Kampung Babakan teradapat sekitar 300 KK di RT 1,2,3,dan RT 4/RW 28. ”Kampung kami juga dilintasi saluran air Cigado yang kerap meluap kalau hujan deras,”ujarnya.Selain Kelurahaan Baleendah, banjir juga melanda Kelurahan Andir,Kecamatan Baleendah dan beberapa desa di Kecamatan Dayeuhkolot.
Hujan deras di wilayah selatan Bandung yang terjadi sejak sore hingga Minggu (14/2) malam juga menyebabkan banjir di Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran,Kabupaten Bandung. Banjir mulai naik ke permukiman warga mulai pukul 20.00 WIB dengan ketinggian air mencapai puncak lebih dari satu meter terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.Akibatnya, sekitar 700 rumah warga di RW 03,04,05,06, dan RW 07 desa tersebut terendam. ”Kami mengevakuasi warga dengan menggunakan ban karet ke tempat-tempat yang aman dari banjir.
Dapur umum pun kami sediakan meski memang banjir segera surut,” kata Camat Banjaran Iman Irianto. Iman mengatakan banjir tersebut akibat hujan deras di kawasan Kecamatan Pangalengan. Sehingga meluapkan Sungai Cisangkuy, anak Sungai Citarum yang melintasi Desa Kamasan. ”Sekarang banjir mulai surut, tinggal warga membersihkan sisasisa banjir. Memang banjir di Kamasan ini sifatnya banjir lintasan atau banjir bandang sehingga airnya pun cepat surut,”kata Iman.
Garut
Di Kabupaten Garut, hujan deras yang terjadi Minggu(14/2), menyebabkan longsor. Sekitar 10 rumah di Kecamatan Banjarwangi dan satu musala rusak berat. Sedangkan, lima rumah di Kecamatan Cihurip terancam longsor. Saat ini puluhan warga korban longsor mengungsi ke lokasi lebih aman.
Longsor paling parah terjadi di Kampung Garung dan Kampung Hamerang di Kecamatan Banjarwangi yang terjadi pada Minggu (14/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Lima rumah rusak berat dan sekitar 20 jiwa terpaksa mengungsi. Longsor juga terjadi di Kampung Ciwedang, Desa Padamulya, Kecamatan Pamulihan.Tiga rumah rusak berat diterjang longsoran. Di Kampung Gunung Gelap, Desa Mekarwangi,Kecamatan Cihurip, longsor sekitar pukul 19.00 Minggu (14/2) mengakibatkan 10 rumah rusak berat dan satu musala ambruk.
Di Kampung Genteng,Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, longsor memutuskan jalur lalu lintas Pangalengan,Kabupaten Bandung- Talegong.Kemarin, dua buldoser sudah membersihkan jalur tersebut. (iwa ahmad sugriwa/ dede ibin muhibbin)
Post Date : 16 Februari 2010
|