|
BUA--Jembatan gantung Barowa, di Desa Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, ambruk disapu banjir, Sabtu dini hari, 17 Desember, sekitar pukul 03.30 Wita. Jembatan sepanjang 17 meter yang selama ini menjadi sarana penyeberangan warga Barowa, putus dan tersapu banjir. Warga Barowa terpaksa menggunakan tali bekas jembatan itu untuk menyeberang. Sampai Senin 19 Desember kemarin, masyarakat Barowa masih kesulitan menyeberang, karena belum ada perbaikan jembatan yang telah ambruk itu. "Jembatan ini sangat vital, karena menghubungkan empat dusun, yaitu dusun Labuang, Salukaroe, Pabbaresang, dan Kapopang," kata Yusran, salah seorang warga Desa Barowa, mengeluhkan terputusnya jembatan itu.Yang memprihatinkan, pantauan Fajar di lokasi kejadian, siang kemarin, kaum ibu terpaksa menyeberang sungai untuk ke pasar, dengan menggunakan tali bekas jembatan yang telah ambruk. Walau berisiko, mereka tetap berupaya meniti tali itu, karena mereka hendak ke pasar. Anak sekolah juga demikian. Mereka menantang 'maut' dengan meniti tali. Bila terjatuh, akan masuk ke sungai yang berair deras. "Belum ada yang jatuh, tetapi kami khawatir, bila terus menerus tali itu digunakan menyeberang, tidak menutup kemungkinan tali itu akan putus," kata Yusran. Warga setempat meminta Pemkab Luwu, untuk membenahi jembatan gantung Barowa. "Jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Muh Ikbal (45), salah seorang pemuka masyarakat Desa Barowa. Sekadar diketahui, Sabtu dini hari lalu, banjir melanda Bua, akibat hujan lebat mengguyur daerah itu. Daerah terparah dilanda banjir adalah Desa Barowa. "Selain jembatan gantung tersapu banjir, ratusan hektar kebun cokelat juga tergenang. Rumah warga pun tergenang setinggi lutut orang dewasa," kata Muh Ikbal. Yang membuat warga setempat kecewa, sampai Senin siang kemarin, aparat Pemkab Luwu, terutama kantor pemerintahan Kecamatan Bua, belum ada yang meninjau lokasi banjir. "Kami telah melaporkan banjir ini, termasuk ambruknya jembatan Barowa, tetapi belum ada aparat pemerintah yang turun ke lokasi ini," keluh Ikbal, prihatin. Sumber : (cbd) Post Date : 20 Desember 2005 |