|
DONGGALA - Banjir yang terjadi di Desa Wombo Kalongo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa malam lalu menyebabkan dua rumah warga hanyut, 10 lainnya rusak, serta 42 warga memilih mengungsi sementara. Hingga kemarin masih ada puluhan rumah yang terendam banjir bercampur lumpur itu. Kepala Desa Wombo Kalongo, Yalamin Yakalana, mengatakan banjir tersebut juga merusak sejumlah infrastruktur. Air banjir disertai material tersebut bersumber dari Sungai Wombo dan Sungai Nuyu, salah satu anak sungai yang selama ini tidak lagi dialiri air. "Air disertai material berupa lumpur dan bebatuan dari Sungai Nuyu itulah yang meluber ke jalan lalu menghajar rumah penduduk," katanya. Air banjir dari Sungai Nuyu ini juga merusak jalan raya sepanjang kurang-lebih 30 meter, padahal baru saja selesai diaspal. Luapan air dari sungai itu juga merusak dua unit irigasi desa dan sumber air bersih, merobohkan dua tiang listrik dan memutuskan satu unit jembatan rangka baja, serta merendam puluhan hektare sawah yang sudah ditanami padi. Jembatan rangka baja sepanjang 61 meter yang berada di Kelurahan Pantoloan, Kota Palu, itu ambruk sehingga sama sekali tidak bisa difungsikan. Akibat terputusnya jembatan tersebut, jalur transportasi dari Kota Palu ke Kabupaten Donggala putus. Anggota DPRD Sulawesi Tengah dari daerah pemilihan Donggala, Asgar Djuhaepa, meninjau ke lokasi banjir kemarin siang. Asgar berharap pemerintah daerah segera melakukan tanggap darurat untuk mengatasi korban banjir ini. Sementara itu, warga Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang hilang diterjang banjir pada 3 Desember lalu, sudah ditemukan. Salah seorang petugas SAR mengatakan, korban bernama Theresia, 52 tahun, ditemukan kemarin pagi.DARLIS MUHAMAD Post Date : 15 Desember 2011 |