Banjir Intai 34.709 Warga

Sumber:Koran Sindo - 06 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SOLO (SINDO)-Banjir kembali mengintai warga Solo.Sekitar 34.709 warga yang akhir Desember lalu jadi korban banjir kembali dibuat was-was.

Banjir yang kali ini kembali melanda Solo terjadi karena hujan yang turun di Solo dan sekitarnya sejak Senin (4/2) sore. Selain itu, di kawasan hulu Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Wonogiri juga terjadi hujan deras.

Akibatnya, sungai Bengawan Solo kembali meluap. Meluapnya Bengawan Solo membuat aliran air dari anak sungai tidak lancar sehingga meluber ke perkampungan. Dari pantauan SINDO,banjir kemarin menimpa Kel Pucangsawit, Jagalan, Sewu, Sangkrah, dan Joyotakan.

Namun hanya sebagian saja yang terkena banjir. Banjir yang menimpa ketinggiannya sekitar 60 cm hingga satu meter, khususnya warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo dan juga bantaran Sungai Boro di Jagalan dan Sungai Wingko di Joyotakan.

Memang ketinggian air tidak setinggi banjir sebelumnya. Tapi, kami imbau warga untuk tetap waspada karena hujan masih turun,jelas Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat meninjau banjir di Kel Joyotakan,kemarin.Dia mengatakan, saat banjir terjadi banyak warga yang sudah mengungsi.

Untuk penanganan, prioritas utama yang dilakukan akan menyediakan pos kesehatan dan juga bantuan logistik.Namun,semua itu tergantung kondisi air.Jika air surut dan warga kembali ke rumah, posko tersebut belum diperlukan.

SejumlahwargaKelJoyotakan mengatakan,air mulai masuk ke perkampungan sekitar pukul 24.30 WIB. Ketinggian air mencapai 1 meter terjadi di RW 6 dikarenakan tanggul Sungai Wingko sedang diperbaiki sehingga masih dalam keadaan terbuka.Tanggul itu jebol akibat banjir sebelumnya.

Karena tanggul terbuka,saat airsungainaikotomatisairmasuk kampung,ujar warga RW 6 Joyotakan,Ronny Kamtoro. Disisi lain, meski banjir yang melanda Solo tidak terlalu tinggi, tim SAR dan Solo Emergency Rescue Unit (SERU) sudah siaga.Sejumlah perahu karet sudah disiagakan di sejumlah titik untuk siap-siapmelakukanevakuasi.

Tim evakuasi sudah siap sejak Senin (4/2) malam.Meski belum dibutuhkan, kami sudah siap di lapangan, ujar Koordinator SERU Sumartono Hadinoto. Menurut dia,tim SAR dan SERU sudah berada di titik-titik yang kemungkinanbesarterendam paling parah. Semua itu berdasarkan pengalaman banjir sebelumnya yang melanda Solo.

Sumartono mengatakan, tim tersebut selain siaga di sejumlah titik juga terus mobile memantau situasi. Hanya saja,kemungkinan besar banjir belum membesar karena hujan sudah berhenti. Meski, mendung dan gerimistipis masih turun kemarin pagi. Dari pantauan SINDO, banjir sudah mulai surut siang kemarin. Namun warga masih siaga. Banjir secara umum sudah surut.

Genangan masih ada di lokasi paling rendah,jelas Lurah Kel Joyotakan Chairul Anwar. Surutnya banjir juga terjadi di Kampung Kalangan,Kel Jagalan. Air sudah terlihat surut di hampir seluruh lokasi yang kebanjiran. Masing-masing di RW 14 dan 15.Hanya saja, air di Sungai Boro yang melintas di kawasan itu masih cukup tinggi. Aliran air ke Bengawan Solo terganggu karena elevasi air di Bengawan Solo masih cukup tinggi.

Selain Solo, banjir yang terjadi Senin (4/2) malam juga melanda sejumlah wilayah di Kab Wonogiri dan Sukoharjo. Meski banjir, tiga lokasi di Desa Sendangijo,Kec Selogiri, Wonogiri yang sebelumnya terisolir kini sudah bisa dijangkau kembali.

Hujan deras pada Senin (6/1) malam juga menyebabkan dua rumah di Dusun Ngawen dan Gamping, Kec Selogiri rusak akibat longsor. Musibah tersebut terjadi pada Selasa (5/2) dini hari kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. (sumarno/ fefy dwi haryanto)



Post Date : 06 Februari 2008