|
KARAWANG, (PR).-Banjir di pantai utara Kab. Karawang memorak-porandakan sendi-sendi ekonomi masyarakat setempat. Sumber mata pencaharian mereka, seperti sawah dan tambak hancur diterjang banjir. Akibatnya, ribuan warga teracam mengalami kesulitan ekonomi. "Tambak kami sudah tak bisa diharapkan lagi karena ikannya pada kabur terbawa banjir. Kami tak tahu lagi harus mencari makan dengan cara apa," ujar Kepala Desa Sedari Kec. Cibuaya, Rosmilah, Minggu (11/2). Menurut dia, hingga Minggu kemarin, ratusan rumah warga dan ribuan hektare tambak di desa Sedari Kec. Cibuaya masih terendam banjir sampai ketinggian mencapai 30 cm. Tempat tersebut hanya bisa ditempuh dengan perahu getek. Dikatakan, selama ini terdapat 1.300 KK di Desa Sedari yang hidupnya bergantung kepada tambak dan hasil laut. "Jika tidak ada uluran bantuan, warga Sedari terancam kelaparan," ujar dia. Dari pantauan "PR", hingga kemarin bantuan yang datang ke Sedari jumlahnya masih sangat terbatas. Hal tersebut terjadi karena terputusnya jalur transportasi ke desa tersebut. Sejumlah relawan yang membantu mendistribusikan bantuan terpaksa bolak-balik menggunakan perahu getek melewati Sungai Bebang yang arusnya cukup deras. "Kami tidak bisa menggunakan perahu karet karena khawatir bocor tertusuk bambu yang terdapat sepanjang perjalanan," ujar salah seorang relawan, Rudi. Dalam kesempatan itu, relawan mengantarkan bantuan dari Motor Besar Club (MBC) Karawang, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), dan Citra Bhayangkara. Untuk menuju Desa Sedari, relawan harus naik perahu dari Desa Srikanmulyan selama kurang lebih 1,5 jam. Sementara untuk menuju Dusun Karangsari, Tirtasari, Jayasari, dan Neglasari ditempuh sekira 4 jam . Menurut Rosmilah, selain Sedari, masih ada dua desa di Kec. Cibuaya yang masih terendam banjir dan belum mendapatkan bantuan. Kedua desa tesebut adalah Desa Kedungjaya dan Sadariwan. Sementara itu, Kepala Desa Parungsari, Kec. Telukjambe Barat. Kosim Adiwiaya mengeluhkan lambannya penyaluran bantuan untuk korban banjir di desanya. "Warga kami saat ini dalam kondisi kritis karena kesulitan memperoleh penghasilan," kata Kosim. Kerusakan akibat banjir terjadi pula di Desa Mekarmulya Telukjambe Barat. Menurut Kades setempat, Neman Suhada, tanggul Cibeet yang jebol hingga 40 meter di Dusun Mujiah masih belum diperbaiki. (A-106) Post Date : 12 Februari 2007 |