MADIUN (SI) – Hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam mengakibatkan banjir di empat desa dan dua kelurahan di wilayah Kecamatan Madiun dan Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun,kemarin.
Wilayah yang terendam banjir setinggi 20-60 sentimeter itu meliputi Desa Dimong,Sendangrejo, Pulungrejo, Tanjungrejo, dan Kelurahan Nglames di Kecamatan Madiun.Selain itu,banjir juga menggenangi sebagian wilayah Kecamatan Mejayan.Desa yang dilanda banjir ini berada di dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeroan. ”Air dari luapan Sungai Jeroan mulai menggenang dan masuk ke rumah rumah warga sejak pukul 04.00 WIB.Warga sempat panik dan berusaha membawa barang barang berharga yang berada di dalam rumah ke lokasi yang lebih aman,” ujar Camat Madiun Pudji Wahyu Widodo,kemarin.
Menurut dia, banjir kali ini merupakan air kiriman dari daerah Kare dan Gemarang yang berada di lereng Gunung Wilis. Air yang bercampur lumpur itu mengalir deras lewat Sungai Jeroan. Namun, banjir kiriman ini mengalir dengan deras sehingga genangan air di rumah rumah warga juga cepat menyusut. Tidak ada laporan kerusakan ataupun korban dari warga.Meski demikian, pihak Kecamatan Madiun telah melaporkan kejadian banjir yang terjadi ini kepada Bakesbang Linmas Kabupaten Madiun untuk penanganan lebih lanjut.
”Kita sudah melaporkan ke pihak Pemerintah Kabupaten Madiun, dalam hal ini adalah ke Bakesbanglinmas untuk penanganan dan antisipasi jika terjadi banjir susulan. Pasalnya, diperkirakan curah hujan masih akan tinggi hingga Februari mendatang,”ujarnya. Untuk antisipasi banjir lebih lanjut,pihaknya juga akan mendirikan posko penanggulangan banjir di Kantor Kecamatan Madiun ataupun daerah lain yang dianggap aman dan tinggi.
Data dari Bakesbang Linmas Kabupaten Madiun menyebutkan selama musim penghujan, wilayah Kabupaten Madiun yang rawan banjir meliputi Kecamatan Wungu, Kecamatan Madiun, Kecamatan Balerejo, Kecamatan Pilangkenceng, dan Kecamatan Sawahan. Sementara itu,ketinggian air di Sungai Bengawan Madiun yang mengalir di daerah Kelurahan Ketanggi, Kecamatan/ Kabupaten Ngawi juga naik sekitar 50 sentimeter. Di sisi lain, pengerjaan pembuatan tanggul di sepanjang sungai yang belum selesai juga terpaksa dihentikan.
Menurut Makmun,41,warga Kelurahan Ketanggi, meski sudah dibuat tanggul di bantaran sungai dirinya bersama warga lainnya masih was was bakal terjadi banjir seperti tahun-tahun sebelumnya.Sebab,kata dia,ada beberapa bangunan tanggul yang ambrol karena digerus air. (muhammad roqib)
Post Date : 26 Januari 2010
|