|
BANDUNG, (PR). Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda wilayah Kota Bandung dan sekitarnya, Senin (23/4). Selain menyebabkan banjir di beberapa kawasan, luapan sungai akibat hujan juga menelan korban jiwa. Helmi Triana Ramadhan, warga Bungursari RT 01 RW 05, Kel. Pasir Layung, Cimenyan, Kab. Bandung, tewas terseret arus air banjir bandang Sungai Ciparungpung. Jasad bocah berusia lima tahun itu ditemukan dua jam kemudian di kawasan Perum Antapani, Kota Bandung, sekitar pukul 18.30 WIB. Sementara itu, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kab. Bandung masih belum surut dan air masih menggenangi sejumlah perkampungan. Penyakit demam dan gatal-gatal pun mulai menyerang korban banjir terutama para manula dan balita. Hujan yang mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya pukul 16.00 WIB, mengakibatkan sejumlah daerah digenangi cileuncang. Kawasan Kota Bandung bagian timur merupakan daerah paling parah diguyur hujan disertai angin kencang. Selain menumbangkan pohon di Jln. Raya Cinunuk, hujan angin juga mengakibatkan sebagian rumah di Perum Bumi Panyileukan sempat terendam air setinggi 40 cm. Di dalam kota, hujan deras menggenangi sejumlah ruas jalan hingga memacetkan arus lalu lintas. Seperti di ruas Jln. Jend. A. Yani, persimpangan Jln. Gandapura-Segitiga Emas Kosambi, perempatan Jln. LL R.E. Martadinata-Laswi, Jln. Supratman, depan TPSS Pasar Cicadas, Cidurian, dan Cimuncang. Banjir cileuncang juga menggenangi Jln. Jakarta. Bahkan, di kawasan Gedebage, genangan air mencapai 50 cm dan mengakibatkan arus lalu lintas macet total. Bocah hanyut Meluapnya Sungai Ciparungpung menghanyutkan Helmi warga Pasir Layung, Cimenyan, Kab. Bandung. Dua jam kemudian, jenazah korban ditemukan di kawasan Perum Antapani. Kapolsekta Cibeunying Kidul AKP Leonard Sinambela mengatakan, korban dilaporkan hanyut saat bermain dengan tiga temannya tidak jauh dari rumahnya di kawasan Pasir Layung, Cimenyan. Korban terseret arus aliran Sungai Ciparungpung yang tengah berarus deras pukul 17.30 WIB, katanya. Hampir dua jam petugas dibantu keluarga dan warga menelusuri aliran Sungai Ciparungpung sebelum menemukan jasad Helmi di sekitar Antapani, yang berjarak sekitar 5 km dari lokasi kejadian. " Serangan penyakit Sementara itu, sejumlah warga di lokasi banjir di Bandung selatan mengatakan, air yang menggenang sekira pukul 6.00 WIB berangsur surut. Namun, begitu Sungai Citarum kembali meluap, air dengan cepat menggenangi perkampungan. Sejak hujan deras Kamis (19/4), air baru surut Jumat (20/4) sekitar pukul 10.00 WIB, dan hujan pada Jumat malam baru surut keesokan harinya. Air yang menggenang saat ini merupakan sisa hujan Minggu (22/4) sore hingga malam kemarin, ujar Dede (52), warga di Kamp. Cieunteung, Kel./Kec. Baleendah Kab. Bandung. Warga kini mengkhawatirkan merebaknya penyakit. Saat ini banyak orang tua yang terserang penyakit gatal dan demam. Sedangkan anak-anak banyak yang terserang penyakit diare, kata Ny. Cece (56), seraya memperlihatkan kulit kakinya yang melepuh kekuning-kuningan. Selain mengkhawatirkan timbulnya penyakit, warga Kamp. Bojong Citepus, mengaku waswas dalam beberapa hari ini. Pasalnya, beberapa bagian tanggul yang membatasi Sungai Citepus dengan perkampungan warga kini dalam kondisi retak-retak. Air rembesan dari Citepus pun terus masuk ke perkampungan, se hingga mesin diesel penyedot air terus difungsikan tanpa henti. (A-72/A-87/A-124/A-158) Post Date : 24 April 2007 |