JAKARTA (SINDO) – Banjir kembali mengganggu aktivitas warga di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, setelah Kali Ciliwung meluap kemarin.
Banjir mulai subuh hingga kemarin siang ini merendam ratusan rumah di dua RW dengan ketinggian 0,5–2 meter. Rahman,25,warga RT 8/02 Kampung Melayu mengaku, warga sudah siaga sejak menerima informasi ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, melebihi batas normal. ”Saya dapat informasi ketinggian mencapai 150 cm sekitar pada tengah malam kemarin,” ungkapnya kemarin.Padahal,normalnya 80 cm.Namun, banjir mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 03.00 WIB atau saat sebagian warga DKI Jakarta lainnya tertidur lelap. ”Kami langsung menyelamatkan barang ke tempat aman, tapi tidak sampai mengungsi,”paparnya.
Menurut Rahman dan warga Kampung Melayu lainnya,mereka belum berniat mengungsi, meski banjir mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Ini mulai dari mengurangi waktu istirahat, kegiatan berdagang yang ditekuni mayoritas warga, hingga kerusakan akibat terus menerus dilanda banjir.Ketua RW 03 Kampung Melayu Faisal mengungkapkan,banjir datang mulai pukul 03.00 WIB.Pada pagi hari banjir telah merendam RT 02 dan RT 03. ”Tidak ada warga yang mengungsi,”ungkapnya. Warga mengaku baru akan pindah bila banjir merendam dengan ketinggian yang luar biasa. Banjir mulai surut pada siang hari.Meski tidak mengharapkan bantuan,mereka merasa sengat terbantu bila diberikan makanan siap saji.
”Karena dengan kondisi seperti ini sulit sekali untuk belanja dan masak,” tuturnya. Camat Jatinegara Andri Yansyah menerangkan, banjir mulai surut sejak pukul 12.00 WIB. ”Namun, memang masih ada beberapa RT yang masih tergenang air. Ini terutama yang berada di bantaran Kali Ciliwung,”ungkapnya. Untuk membantu korban banjir mereka telah mengerahkan 30 personel Satpol PP.Tugas mereka menjaga keamanan dan membantu warga yang membutuhkan bantuan. (isfari hikmat)
Post Date : 08 Desember 2010
|