|
Palangka Raya, BPost Masyarakat Kalteng, khususnya yang berada di bantaran sungai diingatkan untuk waspada. Pasalnya, banjir yang terjadi di beberapa tempat seperti Muara Teweh dan sekitarnya diperkirakan akan terus meluas hingga akhir bulan ini. Menurut perkiraan Badan Meteorologi dan Gesofisika (BMG) Tjilik Riwut Palangka Raya, banjir bahkan diperkirakan akan meluas ke lima kabupaten yang terletak di dataran rendah seperti Barito Selatan (Barsel), Barito Utara (Barut), Murung Raya (Mura), Kapuas dan Pulang Pisau. Perkiraan tersebut didasarkan atas perhitungan siklus curah hujan di Kalteng yang mengalami puncaknya pada April atau bulan ini. Tanda-tanda tersebut juga sudah mulai tampak dengan meningkatnya curah hujan, tidak terkecuali di Kota Palangka Raya, beberapa hari terakhir ini. "Bulan ini adalah puncak dari tingginya curah hujan yang terjadi sejak beberapa bulan lalu (Januari-Maret 2005-Red) dan diperkirakan banjir yang melanda tiga kabupeten saat ini seperti Barut, Barsel dan Mura juga akan melanda Kapuas dan Pulang Pisau," kata Kepala BMG Tjilik Riwut, Hidayat, Sabtu (9/4). Dijelaskannya, total jumlah curah hujan di lima kabupaten tersebut akan lebih meningkat dibanding saat banjir serupa Januari lalu. Volume air yang sangat banyak dengan arus yang cukup cepat akhirnya membuat sungai-sungai seperti di DAS Barito dan Kahayan melimpah dan menggenangi kota-kota yang secara geografis berada di dataran rendah. Volume curah hujan selama April ini diperkirakan mencapai 400 millimeter, jauh lebih banyak di banding Januari lalu. Bahkan Kabupaten Mura tercatat sebagai daerah yang mengalami curah hujan tertinggi yaitu mencapai 400 milimeter dibanding Januari lalu yang hanya 370 milimeter. "Saya berharap agar masyarakat Kalteng tetap waspada dengan tingginya curah hujan ini karena dapat dipastikan air akan terus bertambah. Apalagi dengan intensitas tingginya hujan yang terjadi secara terus menerus beberapa hari terakhir ini," ucap Hidayat. Terpisah, Kabag Humas Pemkab Barut melalui seorang stafnya Mukson kepada BPost mengatakan pihaknya sudah menyerahkan bantuan kepada masyarakat barupa beras, gula dan sejumlah dana. "Pemkab sudah ada menyerahkan bantuan kepada masyarakat namun jumlahnya masih belum didata secara jelas. Ini adalah banjir terbesar sejak 1981 lalu. Daerah yang paling parah adalah yang berada di dataran rendah seperti Jalan A Yani, Panglima Batur dan sekitarnya," tegas Mukson. mgb Post Date : 11 September 2005 |