|
[PALU] Tiga rumah penduduk hanyut dan puluhan lainnya tergenang air bercampur lumpur akibat banjir yang secara tiba-tiba melanda Desa Tindaki, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, sekitar 100 kilometer dari Palu, ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng). Banjir yang terjadi Selasa (11/7) malam sekitar pukul 21.30 Wita disebabkan meluapnya air Sungai Tindaki yang berada di jalur Trans Sulawesi, yakni menghubungkan Sulteng-Sulawesi Selatan (Sulsel). Curah hujan sejak seminggu terakhir yang melanda kawasan pertanian terbesar di Kabupaten Parigi Moutong tersebut menyebabkan Sungai Tindaki, salah satu sungai terbesar di Parigi, meluap dan membawa hanyut lumpur serta kayu-kayu dari daerah pegunungan Parigi. Akibatnya, 3 rumah penduduk yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Tindaki khususnya di Dusun Bonesompe, Tindaki, hanyut diterjang banjir dan puluhan lainnya tergenang air bercampur lumpur setinggi 2 meter. Sampai Rabu (12/7) pagi, puluhan keluarga yang rumahnya hanyut dan tergenang banjir masih mengungsi ke rumah-rumah keluarga terdekat. Namun, sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atas kejadian tersebut. Kepala Bagian Informasi & Komunikasi (Infokom) Kantor Bupati Poso, Syamsuddin Petarani, yang dihubungi Pembaruan Rabu (12/7) pagi membenarkan kejadian tersebut di Desa Tindaki. "Namun laporan secara terinci belum saya terima, dan kami baru akan mengecek ke lapangan hari ini," katanya. Dari Tindaki dilaporkan, banjir terjadi pada saat warga baru saja melepas lelah di rumahnya setelah seharian bekerja di kebun atau sawah. "Tiba-tiba kami mendengar suara air bergemuruh dari arah Sungai Tindaki, dan ketika kami keluar, kami saksikan air sungai itu sudah meluap dan warnanya berubah cokelat kehitam-hitaman," ujar Fatman, seorang penduduk Tindaki. Dalam situasi itu, Fatman dan keluarganya langsung mengemasi barangnya untuk mengamankan diri. Pada saat yang bersamaan diperoleh laporan tiga rumah warga yang dekat dengan bibir sungai hanyut diterjang banjir. Sepanjang malam warga di desa itu melakukan ronda, karena takut terjadi banjir yang lebih besar. Sejumlah desa-desa pertanian di sekitar DAS Tindaki dilaporkan terendam banjir dan ratusan hektare sawah tergenang banjir. Saat ini, Pemkab Parigi Moutong sedang turun lapangan untuk mendata para korban yang terkena musibah tersebut. [128] Post Date : 12 Juli 2006 |