Banjir di SDN Pekuwon Kian Parah

Sumber:Suara Merdeka - 19 April 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PATI - Setelah banjir yang menggenangi SDN Pekuwon Kecamatan Juwana itu sempat surut, kini malah semakin parah. Genangan air yang masuk ke dalam ruang kelas meninggi 15-25 sentimeter, kemarin.

Kepala SDN Pekuwon Damin mengatakan, hujan deras yang terjadi Minggu (17/4) malam menambah tinggi genangan air di sekolahnya. Sehari sebelumnya air hanya setinggi 30 cm di halaman dan 5 cm di dalam kelas, tetapi kemarin bertambah.

Kendati kebanjiran, dia tidak meliburkan siswanya. Namun siswa kelas I, II, dan III dipulangkan lebih awal dan diminta belajar di rumah. "Kami tidak meliburkan anak-anak. Mereka tetap berangkat seperti biasa, tetapi kalau banjir bertambah tinggi seperti ini terpaksa dipulangkan lebih awal," ujarnya.

Siswa kelas IV, V, dan VI yang anaknya sudah relatif lebih besar tetap mengikuti proses pembelajaran seperti biasa. Namun mereka terpaksa menempati ruang kelas yang terendam air setinggi 15 cm.

Pihak sekolah memberikan toleransi kepada siswa dan guru unutk tidak bersepatu karena tidak memungkinkan. Untuk masuk ke halaman sekolah saja, siswa dan guru harus melewati genangan setinggi lebih dari 30 cm.

Menurutnya, hampir setiap kali curah hujan tinggi, sekolahnya terkena dampak luapan Sungai Jakenan yang berhulu di Sungai Juwana. Dataran sekolah yang rendah membuat banjir yang sudah menjadi langganan puluhan tahun itu sampai saat ini belum bisa diatasi.

Diurungkan Rencana pengungsian tempat belajar di Kantor Desa Pekuwon, menurut Damin, diurungkan lantaran jalan menuju tempat tersebut juga terendam banjir. Karena itu, untuk sementara tetap bertahan di sekolah sambil mencari alternatif tempat lain.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pati Drs Sarpan SH MM mengatakan, pihaknya berencana menganggarkan Rp 50 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011 untuk mengatasi banjir di SDN Pekuwon. Diharapkan, alokasi tersebut bisa mengurangi dampak banjir yang sudah mengganggu proses pembelajaran.

"Dataran sekolah itu memang sangat rendah sehingga menjadi langganan banjir. Itu juga ada hubungannya dengan penanganan pendangkalan Sungai Juwana yang belum tuntas sehingga kami tidak bisa berbuat banyak," tandasnya.

Sarpan menaruh perhatian serius kepada SDN Pekuwon lantaran sekolah yang berlokasi di jalan raya Juwana-Jakenan itu sarat prestasi kendati sarana dan prasarananya terbatas.  (H49-60)



Post Date : 19 April 2011