|
[PALU] Setelah bencana tanah longsor, kali ini bencana banjir menimpa Kabupaten Poso. Curah hujan yang sangat tinggi secara terus menerus sejak sebulan terakhir menyebabkan terjadi banjir di Desa Malei, Kecamatan Lage sekitar 30 km dari Poso, ibukota Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Berdasarkan pemantauan SP sampai Jumat pagi (29/6), banjir di desa yang menghubungkan Kota Poso dengan Kabupaten Tojo Una-una (pesisir timur Sulteng) belum surut, malah air bertambah naik. Akibat banjir tersebut sekitar 100 keluarga di desa itu mengungsi karena rumahnya terendam banjir setinggi 30 cm sampai 1 meter. Sistem Drainase Curah hujan yang terjadi sepanjang Kamis malam membawa akumulasi air dan merendam rumah- rumah warga. Menurut warga, air datang dari pegunungan di sekitar Malei dan karena sistem drainase yang tidak baik di wilayah itu menyebabkan air meluap sampai ke permukiman penduduk yang sebagian besar dikelilingi rawa-rawa. Tagolu (36), warga Dusun 4 Desa Malei (yang paling parah terkena banjir) mengatakan, banjir mu- lai terjadi Kamis dini ha- ri (28/6) sekitar pukul 04.00 Wita, air tiba-tiba me- rendam pemukiman pen-duduk. "Air itu datang dari gunung dan mengalir ke rawa-rawa di sekitar permukiman kami dan kemudian air menggenangi rumah- rumah kami," ujarnya. Banyak harta warga yang terendam banjir dan tidak sempat diamankan karena air yang datang tiba-tiba saat warga sedang tertidur lelap. Ia mengaku hingga saat ini mereka kesulitan makanan dan air bersih dan belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Kabag Humas Pemkab Poso, Amir Kiat mengatakan, pada Kamis malam rombongan yang membawa bantuan ke Malei terpak- sa kembali karena curah hujan yang sangat keras dan ruas jalan ke arah desa itu sulit dilewati. "Pagi ini kami sedang siap-siap melihat lokasi kejadian," katanya. [128] Post Date : 29 Juni 2007 |