Banjir di Pessel, Satu Tewas

Sumber:Suara Pembaruan - 25 Januari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
[PAINAN] Sejumlah wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), yang terendam banjir sejak Selasa (23/1), akibat hujan yang turun terus-menerus, saat ini mulai mereda dan surut. Jika sebelumnya, ketinggian air mencapai 1,5 meter dan bahkan melumpuhkan jalan utama penghubung Sumbar yakni Pesisir Selatan dengan Bengkulu, saat ini ketinggian air hanya 5 sentimeter. Sehingga, aktivitas jalan lintas Sumatera tersebut kembali normal dan dapat dilalui kendaraan seperti biasa.

Kamis (25/1) pagi ini, warga yang sebelumnya mengungsi ke lokasi yang lebih aman, mulai kembali ke rumah masing-masing. Saat ini, warga mulai disibukkan dengan aktivitas membersihkan rumah dari bekas endapan material yang berada di mana-mana. "Kita berharap agar hujan tidak turun, sehingga tidak terjadi lagi banjir. Kami letih dengan kondisi seperti ini," kata Aisyah (50), warga Kampung Tambang, Kecamatan Koto XI Tarusan kepada Pembaruan, Kamis pagi.

Korban Jiwa

Sementara itu, informasi yang dihimpun menyebutkan, banjir yang terjadi tidak hanya menimbulkan kerugian material, namun juga telah menelan korban jiwa.

Disebutkan korban tewas akibat banjir adalah bocah bernama Iksan (9), warga Kampung Tambang, Kecamatan Koto XI Tarusan. Korban ditemukan tewas di saluran air di kampung itu setelah banjir mulai menyusut.

Kepala Satuan Intelkam Polres Pesisir Selatan, AKP F Waruwu kepada Pembaruan Rabu (24/1) membenarkan kejadian tersebut. "Peristiwa itu terjadi pukul 15.30 WIB Selasa (23/1) sore. Korban berhasil ditemukan penduduk setempat menjelang sore. Jenazah korban dimakamkan Rabu (24/1) siang," kata Waruwu.

Padang Pariaman

Sementara itu, banjir juga melanda Kabupaten Padang Pariaman sepanjang Senin malam hingga Selasa siang. Banjir juga memicu terjadinya longsor di beberapa tempat.

Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Padang Pariaman mencatat, tiga unit rumah tertimbun longsor di Bukik Gonggang, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam. Sementara itu, di Paingan, Nagari Sungailimau, Kecamatan Sungailimau longsor juga menimbun satu rumah warga.

Bukan itu saja, air bah yang melanda Korong Balahaie, Nagari Lubukalung mengakibatkan satu rumah penduduk dan satu unit masjid yang ada di daerah itu terancam roboh. Sementara di bawah guyuran hujan lebat, sebuah rumah ludes terbakar di Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakantapakis. Ketua Satkorlak Pemkab Padang Pariaman N Z Dt Bagindo Kali, Rabu (25/1) mengatakan, kerugian yang ditimbulkan musibah banjir dan longsor sepanjang Senin malam dan Selasa kemarin, diperkirakan mencapai Rp 4 miliar.

Dikatakan, ribuan rumah penduduk, puluhan ternak kerbau, sapi, ratusan ekor itik dan ayam, puluhan ribu ikan siap panen milik masyarakat Kecamatan Ulakantapakis, terendam banjir. Belum lagi padi masyarakat yang baru saja dipanen, juga hanyut terbawa arus.

Di tempat terpisah, Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim ketika dihubungi Pembaruan, mengatakan, secepatnya pemerintah daerah akan melakukan upaya normalisasi terhadap aliran Sungai Batang Tapakis yang kerap meluap dan menggenangi permukiman penduduk di daerah itu. Hanya saja, agar hal itu bisa cepat dilakukan, ia mengajak partisipasi dan dukungan dari segenap komponen masyarakat. "Tanpa dukungan masyarakat, upaya normalisasi tidak akan bisa berjalan seperti diharapkan," ujarnya.

Jambi

Dari Jambi dilaporkan luapan Sungai Batanghari yang terus meningkat sepekan ini merendam sejumlah permukiman warga Kota Jambi, Provinsi Jambi, hingga Kamis (25/1) pagi. Luapan sungai tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga terisolir.

Air yang merendam halaman rumah-rumah panggung warga hingga satu meter membuat warga tidak bisa leluasa bepergian ke luar rumah. Warga harus menggunakan perahu kecil agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari di luar rumah. [BO/141/W-8]

Post Date : 25 Januari 2007