Banjir di Pati Kian Meluas

Sumber:Koran Sindo - 22 Feruari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PATI (SINDO) – Bencana banjir di Kab Pati, Jateng, semakin meluas dari 40 desa di enam kecamatan menjadi 68 desa yang tersebar di 12 kecamatan. Banjir besar kian parah sejak empat hari lalu.

Desa yang tergenang terutama di sebelah utara jalur pantura, di antaranya Desa Langgenharjo, Kec Margoyoso; Desa Kertomulyo, Kec Trangkil; Desa Tumbul Sari, Kec Tayu; serta Desa Tawangharjo dan Bangsalrejo, Kec Wedarijaksa. Banjir besar tersebut mengakibatkan kemacetan di jalur pantura sepanjang 20 km.Air merendam ruas jalan antara 20–70 cm. ”Jika dibanding dengan banjir pada Januari 2008, ada penambahan 17 desa dan lima kecamatan,” terang Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Diskesospermas) Pati Sugiarto kemarin.

Jumlah desa yang tergenang diperkirakan akan bertambah, sebab desa tergenang yang dilaporkan warga belum dilakukan pengecekan ulang. ”Ada beberapa laporan yang belum kami pastikan kebenarannya.Misalnya, banjir yang tidak sampai masuk rumah,tetapi mereka datang ke sini mengajukan bantuan. Maka, kami akan cek kebenarannya,” katanya. Sementara di Kec Juwana sebelah utara terdapat sepuluh desa terendam air.

Desa tersebut adalah Desa Pajeksan, Kauman, Growong Kidul, Growong Lor, Pekuwen, Bakaran Kulon, Bendar, Karangrejo, Tri Mulyo,dan Duhtalit. Di daerah selatan, banjir terjadi di Desa Tawangharjo di Kec Winong. Akibat banjir, jalan di sepanjang Juwana menuju Rembang macet total sehingga kendaraan pribadi dialihkan melalui jalur alternatif Semarang–Purwodadi–Blora untuk menuju wilayah Jatim atau melalui jalur Semarang– Solo–Ngawi.

Selain itu, akibat hujan yang terus mengguyur sejak sepekan ini,jalur jalan Semarang–Demak– Kudus rusak berat dan banyak berlubang. Jumlah desa yang terkena banjir ini terkait bantuan yang akan diberikan kepada korban banjir. Hingga kemarin, Diskesospermas Pati telah mendistribusikan 89.390 kg beras dan 4.270 dus mi instan. Dia mengatakan, setiap desa yang mengajukan bantuan harus terlebih melalui verifikasi data penduduk dengan menggunakan kartu keluarga. Banjir ini mengakibatkan ribuan hektare padi terancam gagal panen. Ini terjadi karena padi siap panen itu terendam banjir sampai berhari- hari sehingga membusuk.

Pantura Prioritas

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, penanganan rehabilitasi jalan pantai utara (pantura) Jawa tetap menjadi prioritas. Saat ini, sejumlah ruas pantura di Jawa Tengah mengalami kerusakan akibat terendam air, seperti yang terjadi di Pati menuju Rembang.

”Akibat kerusakan tersebut, terjadi kemacetan lalu lintas kendaraan. Untuk itu, jalur pantura tetap menjadi jalan prioritas nasional, mengingat peran vitalnya terhadap kegiatan ekonomi nasional,” katanya di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, untuk rehabilitasi tanggap darurat kerusakan jalan akibat banjir, Departemen PU mempunyai alokasi anggaran darurat penanganan jalan senilai Rp80 miliar. Jumlah tersebut sebenarnya kurang mencukupi untuk rehabilitasi kerusakan jalan nasional yang senilai 200 miliar.

”Untuk itu, kita akan melakukan revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) Departemen PU, tentu saja dengan persetujuan DPR,” ujarnya. Selain itu, Departemen PU akan mengajukan perubahan APBN 2008 pada pertengahan tahun ini. Dengan kedua upaya tersebut, diharapkan dana rehabilitasi kerusakan jalan dapat terpenuhi. Anggota komisi V DPR Nusyirwan Soejono mengatakan, kondisi jalan penghubung antarkabupaten di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kerusakan dan itu perlu mendapatkan perhatian secara serius dan tidak hanya terjadi lintas utama dan jalan nasional. (arif dwi cahyono/ muhammad oliez/ant)
 



Post Date : 22 Februari 2008