Banjir di Papua Barat, 56 Tewas

Sumber:Pikiran Rakyat - 06 Oktober 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PAPUA, (PR). Banjir bandang Wasior ibu kota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat menyebabkan 56 tewas dan ratusan rumah terendam. Korban tewas diduga akibat tenggelam dan terseret arus banjir yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga yang berada di atas gunung.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, ber-dasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Selasa sore mencapai 56 orang, korban luka-luka 62 orang.

Selain korban tewas, banjir bandang telah mengakibatkan berbagai kerusakan infrastruktur sejumlah jembatan yang menghubungkan antara distrik menuju ibu kota kabupaten terputus sekolah dan ratusan rumah warga.

Banjir telah melanda wi-layah itu sejak Minggu (3/10) hingga Senin (4/10). Korban tewas diperkirakan akibat tenggelam dan terseret arus banjir disertai material kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga di atas gunung.

Danramil 1703-07 Letnan Satu D. Aronggear mengatakan, sebagian korban tewas yang sudah dievakuasi telah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan.

"Kemungkinan korban meninggal masih bertambah, mengingat masih ada beberapa distrik yang belum bisa dilakukan upaya evakuasi mengingat jalan penghubung dari ibu kota terputus tersapu banjir bandang," ujarnya.

Dia berharap alat berat dari sejumlah perusahaan kayu bisa masuk ke Kota Wasior guna membantu menghubungkan sejumlah ruas jalan yang terputus," katanya.

Menurut dia, ratusan warga terpaksa mengungsi di Kantor Bupati Teluk Wondama (lama) yang berada di Kota Wasior, jaraknya sekitar 200 meter dari Kantor Koramil setempat. "Lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Bupati Teluk Wondama, mengingat posisi kantor berada di daerah yang lebih tinggi," katanya.

TNI dan Polri masih melakukan mengevakuasi seluruh distrik di Wasior dan Iboy ke Kantor Bupati Teluk Wondama lama yang berada di areal lebih tinggi dan tidak terkena banjir bandang. Hal itu dimaksudkan agar penanganan bagi para pengungsi lebih mudah.

Saat ini, penerbangan dari Manokwari menuju Bandara Teluk Wondama belum bisa beroperasi karena landasan pacu di bandara Teluk Wondama masih tergenang air yang cukup tinggi.

Bantuan

Menkokesra menambahkan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan Rp 200 juta kepada korban banjir bandang yang melanda Wasior ibu kota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.

"Itu bantuan sementara dan bisa dipergunakan selama masa tanggap darurat," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono," katanya menjelaskan.

Agung menjelaskan, selain bantuan uang tunai pemerintah melalui BNPB telah mengirimkan bantuan logistik, tenda darurat, sarung, dan selimut. "Bantuan tersebut akan diserahkan kepada pemerintah daerah setempat untuk segera disalurkan bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan," katanya.

Dia meminta pemerintah daerah, BNPB, dan badan penanggulangan bencana tingkat daerah agar segera melakukan langkah tanggap darurat. "Segera lakukan langkah tanggap darurat, termasuk evakuasi korban banjir," katanya.

Dia juga menegaskan, korban banjir yang tewas dan yang luka akan menjadi tanggungan pemerintah. "Saya juga meminta Kementerian Kesehatan agar segera mengirimkan tim kesehatan ke lokasi bencana," katanya. (Ant)



Post Date : 06 Oktober 2010