KARAWANG, (PR).- Banjir di wilayah pantai utara (pantura) Kab. Karawang meluas. Areal persawahan dan tambak yang tergenang sejak dua hari lalu, lokasinya kini bertambah menjadi sebelas kecamatan.
Hal itu terutama disebabkan terhambatnya Kali Saca yang menjadi saluran pembuangan. Bahkan, di Desa Tambak Sumur, Kec. Tirtajaya, Kab. Karawang, luapan air telah menggenangi rumah warga setempat dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter.
Meski demikian, hingga Senin (18/1) belum ada upaya evakuasi dari Pemkab Karawang. Kalaupun ada bantuan yang diserahkan berupa bahan makanan dan minuman ke beberapa wilayah, jumlahnya masih terbatas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Senin (18/1), sebelas kecamatan yang tergenang itu, antara lain Pedes, Cilebar, Cibuaya, Tirtajaya, Jayakerta, Kutawaluya, Batujaya, Rengasdengklok, Tempuran, Cilamaya Wetan, dan Cilamaya Kulon. Namun, belum diperoleh data akurat mengenai luas areal yang tergenang, baik sawah, tambak, maupun permukiman.
Menurut pengamatan "PR", kondisi genangan yang terbilang parah adalah di Dusun Karangmulya, Desa Tambak Sumur, Kec. Tirtajaya. Di dusun tersebut, sejak tiga hari lalu, terdapat sekitar 335 kepala keluarga yang memilih tetap tinggal di rumah daripada harus mengungsi. Padahal, ketinggian air meningkat.
Menurut sejumlah warga, ketinggian dan kondisi air yang telah masuk ke rumah mereka baru gejala banjir. Mereka menganggap akan ada genangan yang lebih besar lagi beberapa pekan ke depan.
Kasmah (45), warga RT 13 RW 6, Dusun Karangmulya, mengatakan, sudah tiga hari terkurung genangan air di rumahnya. "Mau mengungsi ke mana karena saya tidak punya saudara di desa lain," ucapnya saat ditemui "PR".
Kepala Desa Tambak Sumur, Leles Lesmana menuturkan, jumlah rumah yang terendam di desanya mencapai 582 rumah, sedangkan sawah seluas 400 hektare dan 160 hektare tambak. Selain rumah, air pun menggenangi dua sekolah dasar, yaitu SD Negeri Tambak Sumur 3 dan SD Negeri Tambak Sumur 5. Sekolah itu tidak diliburkan. "Guru-guru selalu datang, tapi sejak tiga hari lalu, tidak ada murid yang masuk," tutur Leles.
Kali Saca
Leles mengungkapkan, penyebab utama air menggenangi wilayahnya adalah terhambatnya Kali Saca. Air yang semula mengalir ke laut, malah kembali dan menggenangi sawah, tambak, dan permukiman. Dengan ketinggian di atas 50 sentimeter, Leles memperkirakan, air baru bisa surut dua pekan ke depan.
Ketika "PR" mendatangi Kantor Kec. Tirtajaya, ditemukan data yang berbeda. Di Kantor Kec. Tirtajaya, luas areal yang tergenang mencapai tujuh hektare. Mengenai hal itu, Camat Tirtajaya Darul Amin menyatakan, data yang ada di kecamatan melonjak hingga empat kali lipat dalam waktu semalam.
Darul menyebutkan, sebagian besar kali pembuang di wilayah-wilayah tersebut tidak berfungsi karena pendangkalan dan penyempitan. Pada kali pembuang itu juga jarang dilakukan pengerukan yang anggarannya berada di pemerintah daerah. (A-153)
Post Date : 19 Januari 2010
|