|
Padang, Kompas - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Padang, Sumatera Barat, serta menggenangi ribuan rumah warga, fasilitas umum, sekolah, dan perkantoran, serta merusak puluhan hektar tanaman padi sawah, Sabtu (27/8), mulai surut. Tim Satkorlak Pemerintah Kota Padang dibantu pihak TNI membantu warga korban banjir untuk membersihkan rumah dan bangunan lainnya dari timbunan lumpur. Cuaca cerah sepanjang Sabtu, membuat warga tampak sibuk beres-beres karena genangan air sudah menyusut. Air yang pada Jumat (26/8) pekan lalu menggenangi rumah hingga ketinggian 70 sentimeter, misalnya di kawasan Kalumpang, Lubuk Buaya, Sabtu sudah surut total. Sementara di kawasan Palinggam dan Tabing masih ada genangan air. Di Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan, Tim Satkorlak dibantu prajurit TNI, membantu warga membersihkan genangan lumpur, yang ketinggiannya 50 sentimeter. Masih mengungsi Di Kelurahan Baringin ada 24 keluarga atau 94 jiwa korban banjir yang masih diungsikan karena rumahnya digenangi lumpur. Sekitar 50 hektar tanaman padi sawah rusak tertimbun lumpur. Bangunan sekolah dan sejumlah rumah juga rusak, kata Lurah Baringin, Umar M Noer, Sabtu (27/8) di lokasi banjir. Akan tetapi, berapa besar kerugian yang dialami warga hingga kini masih didata. Jumlah kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan ratusan juta rupiah. Umar menjelaskan, warga diungsikan ke rumah-rumah warga sekitar yang aman dari banjir atau rumah keluarga dari korban di Padang. Sebelumnya, mereka ditempatkan sementara di masjid. Wali Kota Padang Fauzi Bahar mengatakan, laporan rinci tentang data korban banjir belum masuk, karena tim kecamatan masih berada di lapangan. Oleh karena itu, belum bisa ditaksir berapa besar kerugian yang dialami masyarakat. Yang pasti, korban jiwa tidak ada. Sejumlah bangunan hancur dan roboh. Sebanyak 10 kapal yang merapat di Batang Arau hanyut dan terdampar. Kapal-kapal tersebut mengalami kerusakan, bahkan ada yang hancur, kata Fauzi Bahar. Longsor diatasi Secara terpisah, Wakil Kepala Dinas Prasarana Jalan Provinsi Sumbar Doddy Ruswandi mengatakan, hujan lebat hari Jumat juga menyebabkan jalan negara lintas tengah (jalinteng) Sumatera di ruas Padang-Solok di kawasan Air Sirah, sempat terputus, karena badan jalan tertimbun material longsoran sepanjang 100 meter. Alat berat langsung dikerahkan sehingga hanya beberapa jam saja jalan terputus. Pada Jumat malam sekitar pukul 22.00, arus lalu lintas sudah kembali normal, katanya. Tidak hanya jalan Padang-Solok, jalan negara lintas barat (jalinbar) Sumatera antara Padang dan Painan juga terendam air setinggi satu meter karena meluapnya Sungai Tarusan, di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Sekarang, air bah sudah menyusut dan arus lalu lintas sudah lancar, tambah Doddy Ruswandi. (nal) Post Date : 29 Agustus 2005 |