Banjir di OKUS Mulai Surut

Sumber:Koran Sindo - 07 Juni 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MUARADUA (SINDO) –– Banjir bandang yang menghantam Kabupaten OKU Selatan kemarin, berangsur-angsur surut. Walaupun kota Muaradua Kamis (5/6) sempat diguyur hujan deras sejak pukul 18.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB, hal itu tidak menimbulkan terjadinya banjir susulan di Kabupaten OKU Selatan.

Berdasarkan pantauan SINDO, debit air di Sungai Selabung Kecamatan Muaradua, meskipun masih di atas normal, tapi debitnya terus mengalami penyusutan. Kepala Dinas kesejahteraan sosial (Dinkessos) Basri MH menyatakan, banjir yang terjadi kemarin tidak sampai menimbulkan korban jiwa, dan tidak ada rumah atau tanaman milik warga yang rusak atau terendam akibat banjir banding tersebut.

“Tim dari Dinkessos telah turun ke lapangan untuk melihat kondisi di lapangan. Tidak ditemukan adanya warga yang hilang atau mengalami musibah akibat banjir. Sawah-sawah milik warga semuanya aman dan tidak sampai terendam,” terang Basri. Basri menambahkan, tim dari Dinkessos terus memantau kondisi air sungai jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan debit air. Terlebih kemarin malam hujan lebat sempat mengguyur Muaradua.

“Semalamkan hujan lebat, jadi kita mengawasi keadaan air sungai. Dikhawatirkan, banjir tiba-tiba muncul dan kita tidak dapat mengantisipasi datangnya banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Komandan Taruna Siap Penanggulangan Bencana (Tagana) Sumarni menegaskan, timnya selalu mengawasi jika sewaktu-waktu volume air sungai meningkat. Tapi melihat kondisi saat ini, volume air sungai berangsur-angsur mulai surut dan kembali normal. “Tim Tagana Kabupaten OKU Selatan selalu siap 24 jam mengawasi dan membantu masyarakat yang mengalami musibah akibat banjir,”tegas Sumarni.

Arni, warga Muaradua yang tinggal di pinggiran sungai, sempat mengkhawatirkan kondisi air yang tidak kunjung surut hingga sore hari, ditambah lagi hujan deras yang terjadi kemarin malam.

“Kami sekeluarga telah mengemasi barang-barang berharga milik kami, untuk mengantisipasi datangnya banjir yang lebih besar. Takutnya kami tidak siap, sehingga jika banjir datang kami bisa langsung mengungsi kerumah keluarga yang lebih tinggi,” terangnya. (CR-18)  



Post Date : 07 Juni 2008