|
Ngawi -- Banjir yang melanda Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sejak tiga hari lalu kemarin mulai surut. Puluhan personel dari tim search and rescue (SAR) dan anggota Kodim 501 Madiun melanjutkan pencarian korban ke rumah-rumah warga. Target pencarian korban difokuskan ke kawasan yang paling parah terkena dampak genangan air. Sampai kemarin sebanyak empat korban tewas ditemukan di rumah masing-masing. Korban tewas adalah Warsito, 50 tahun, warga Desa Dampelan, Kecamatan Geneng Sardi; Sardi (50) dan Wadiyem (60), warga Desa Kasreman, Kecamatan Geneng; serta Warsito (40) asal Desa Klitik, Kecamatan Geneng. Warga Kasreman, yang sebelumnya kesulitan mengubur korban meninggal karena pemakaman tergenang air, kemarin mulai memakamkan korban. Pemakaman dilakukan di luar desa di daerah yang aman dari terjangan banjir. Sebelumnya hampir semua pemakaman di desa itu tergenang air setinggi 10-20 sentimeter. Kesulitan memakamkan korban meninggal juga dialami warga Bojonegoro yang masih dilanda banjir besar. Warga terpaksa mendiamkan mayat korban sembari menunggu air surut. Berdasarkan posko bencana kecamatan, total korban tewas akibat banjir di Kabupaten Ngawi mencapai 12 orang. Tiga orang ditemukan di Kecamatan Kwadungan, lima di Geneng dan empat lainnya yang ditemukan tim SAR kemarin. Tapi Wakil Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyatakan korban banjir di wilayah kerjanya hanya tiga orang. Untuk memulihkan perekonomian dan aktivitas warga Ngawi yang terhenti, Budi meminta Pertamina Daerah Madiun menyalurkan bahan bakar minyak ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Ngawi. "Penyaluran sebelumnya terkendala transportasi yang terputus karena banjir," ujar dia. Saat ini Ngawi mengalami kelangkaan bahan bakar, khususnya premium. Sampai kemarin, hampir semua permukiman warga yang sebelumnya terendam air hingga 5 meter, kini mulai normal. Tapi, banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo ini masih meredam ratusan hektare tanaman padi dan palawija milik warga. Adapun jalur transportasi dari Ngawi menuju Solo, yang sebelumnya ditutup di Kecamatan Geneng karena tergenang banjir, kini telah dibuka kembali. Begitu juga dengan jalur transportasi dari Solo menuju Ngawi, yang sebelumnya terputus di Kecamatan Mantingan, sudah mulai dilintasi kendaraan. Walaupun banjir telah surut, aktivitas perekonomian di Kabupaten Ngawi belum berlangsung secara normal. Warga masih bergotong-royong membersihkan jalan dan fasilitas umum yang dipenuhi sampah, kayu, dan botol yang berserakan. Pertokoan, perkantoran, dan berbagai tempat fasilitas umum untuk sementara masih tutup. DINI MAWUNTYAS Post Date : 02 Januari 2008 |