|
PALANGKARAYA (Media): Banjir yang melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Permata Intan, Murung, dan Laung Tuhup di Kabupaten Murung Raya, Kalteng, dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter sejak Rabu (11/5) telah menghanyutkan enam rumah. Enam rumah warga di Desa Tumbang Lahung, Kecamatan Permata Intan, tersebut roboh karena terseret derasnya arus Sungai Barito. Sedangkan beberapa rumah lain yang juga nyaris roboh, karena berada di pinggir sungai terpaksa diikatkan pada sejumlah pohon agar tidak hanyut terbawa air. Sejumlah rumah warga Desa Tumbang Lahung tersebut kebanyakan terbuat dari kayu dengan atap sirap. Rumah-rumah itu berada di bantaran Sungai Barito sehingga rentan terhadap derasnya arus air yang tiba-tiba naik. Menurut Sukirman, seorang warga Desa Tumbang Lahung, kini warga yang rumahnya berada di pinggiran sungai terpaksa mengungsi ke daerah lebih tinggi. ''Walaupun kami sudah terbiasa dengan banjir langganan, derasnya air sungai kali ini bisa menghanyutkan sebagian rumah warga yang tepat berada di pinggir sungai,'' kata Sukirman. Dirinya bersama para tetangga terpaksa mengungsi karena khawatir terhadap banjir susulan. Dia pun tidak dapat menyadap getah karet di kebun seperti biasanya. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, Sukirman hanya memanfaatkan sisa cadangan panen yang masih tersisa. Mereka juga belum menerima bantuan beras dari pemerintah. Camat Permata Intan Ediono membenarkan adanya rumah warga yang roboh akibat banjir tersebut. ''Tetapi tidak ada korban jiwa, karena rumah tersebut sudah ditinggal pergi penghuninya ketika banjir mulai tinggi,'' ujar Ediono. Dirinya juga mengakui sebagian besar desa yang berada di wilayahnya tergenang air dan sebagian warganya mengungsi. Hingga kini ratusan rumah warga, tempat ibadah, dan jalan protokol masih terendam air setinggi 50 sentimeter. Namun, aktivitas warga di tiga kecamatan tersebut berjalan normal. Sementara itu, banjir yang menggenangi tujuh kabupaten di Kalsel pada Maret-April lalu menimbulkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Pemprov Kalsel mendesak pemerintah pusat segera mengucurkan dana bantuan untuk program penanganan pascabencana di Kalsel. Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kalsel, Umar Akhmad, mengatakan pihaknya mengharapkan pemerintah memprioritaskan pengucuran bantuan penanganan bencana banjir hebat beberapa waktu lalu. ''Bencana banjir menimbulkan kerugian sangat besar bagi sejumlah daerah,'' ungkap Umar, kemarin. Banjir pada Maret-April lalu melanda tujuh kabupaten, yaitu Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, dan Barito Kuala. Banjir terparah terjadi di Tabalong, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Barito Kuala. Banjir tersebut merupakan banjir ketiga selama 2005 dan terparah dalam 20 tahun terakhir. Sebagian besar wilayah di Kalsel merupakan daerah rawan banjir. Daerah lain yang juga rawan banjir di Kalsel, yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. (SS/DY/X-8) Post Date : 16 Mei 2005 |