Banjir di Morowali, 57 Tewas

Sumber:Koran Tempo - 25 Juli 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAKARTA -- Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, hingga kemarin bertambah 50, menjadi 57 orang, dan 23 orang masih dalam pencarian. Mereka, kata Deputi Penanganan Darurat Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penanggulangan Bencana Tabrani, berasal dari empat kecamatan, yaitu Bungku Utara, Soyo Jaya, Mamsalato, dan Petasia.

Pemerintah Kabupaten Morowali sudah mengerahkan empat alat berat, yaitu dua buldoszer dan dua ekskavator. "Mereka fokus pada pengiriman bantuan pangan," ujarnya kepada Tempo. Tim di lapangan, kata Tabrani, akan terus mencari korban hilang hingga 10 hari sampai dua pekan mendatang.

Menurut Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Sulawesi Tengah Friet Abbas, tim penyelamat dan logistik untuk warga yang mengungsi mengalami kesulitan memasuki lokasi bencana, karena ketinggian air masih 4 meter. Jalur transportasi menuju titik-titik banjir dan longsor terputus karena sejumlah jembatan ambruk disapu air bah.

Dinas Kesejahteraan Sosial Morowali melaporkan, dari 10 desa yang dilanda banjir dan tanah longsor di Kecamatan Bungku Utara, kondisi terparah terjadi di Desa Ueruru. Di desa ini, jumlah warga yang hilang 32 orang.

Dari sekitar 8.000 warga yang mengungsi, kemarin siang tinggal 5.000 yang masih bertahan di rumah keluarga terdekat yang tak terkena bencana. Sebagian warga terpaksa ditampung di sekolah dan tempat-tempat ibadah.

Pemerintah pusat, kata Tabrani, telah mengirimkan bantuan seberat 10,5 ton kemarin pagi. Bantuan itu antara lain berupa 4 unit perahu karet, 24 tenda peleton dan 2 tenda komando, 5 unit genset, pakaian dan 5 ton makanan pendamping air susu ibu, 1 ton obat-obatan, serta 2.000 mi instan. Namun, pesawat Hercules yang membawa bantuan terpaksa mendarat di Banjarmasin karena terjadi kerusakan mesin.

Menurut Tabrani, tim gabungan dari Bakornas, Departemen Kesehatan, dan Departemen Sosial, yang dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana Harian Bakornas Syamsul Maarif, diperkirakan baru dapat menembus lokasi bencana hari ini.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sejak Ahad petang lalu. Bencana ini menewaskan seorang warga dan merendam 470 rumah di tujuh desa di Kecamatan Padang Sidempuan Barat. Selain itu, dua jembatan putus, dua masjid rusak berat, dan sekitar 1.200 warga kehilangan tempat tinggal. "Sebagian dari mereka mengungsi ke tempat kerabat mereka yang lebih tinggi, sedangkan ratusan lainnya tinggal di pengungsian," kata Tabrani.

Rumah yang terendam, 38 di antaranya rusak sedang karena dinding rumah jebol diterjang banjir dan 13 rumah rusak ringan. Tujuh desa yang terendam itu terletak di sepanjang Sungai Batang Tolu, yaitu Desa Perkebunan Sangkunur, Batang Godang, Bandar Tarutung, Aek Pardomuar, Tindoan Laut, Simatan Nyari, dan Tangkunur. PRAMONO | DARLIS | RINI KUSTIANI



Post Date : 25 Juli 2007