|
Manado, BPost Tiga orang meninggal dunia dan 25 Kepala Keluarga (KK) diungsikan di lokasi aman, akibat banjir bandang di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan bencana (Satkorlak PB) Sulut, JJ Mongkaren, Selasa (13/3), di Manado, mengatakan, tiga orang meninggal akibat terbawa arus sungai di Desa Klabat, Kecamatan Dimembe. Ketiga korban meninggal berhasil ditemukan di Sungai Mewelanen pada pukul 13.00 -15.00 Wita, yakni Welly Pansode (26), istrinya Selvie Yongenger (25) serta anak, Yunita Pansode. Sementara 25 KK dari Desa Pinenek, Maen dan Klabat, yang mengalami banjir bandang sudah diungsikan oleh tim SAR, pihak kepolisian dan pemerintah kabupaten Minut serta Satkorlak Sulut, ke beberapa lokasi aman. Selain menelan tiga korban, banjir bandang itu mengakibatkan 17 rumah di Desa Pinenek dan 17 rumah di Desa Maen, Kecamatan Likupang, rusak berat. "Sampai saat ini masyarakat sudah berada ditempat aman, dan lokasi rawan banjir telah diinstruksikan dijauhi," kata Mongkaren. Sementara itu, pengaruh badai George dan Jacob sudah reda, namun kedatangan kembali badai tropis masih dimungkinkan sekitar tiga kali lagi, hingga akhir Maret nanti. "Biasanya badai terjadi hingga enam-tujuh kali dalam satu periode, tetapi di musim ini baru tiga kali, Isobel, George dan Jacob," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro B Harijono, di sela Workshop Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), di Jakarta. Jika di suatu lokasi tempat tumbuhnya badai di batas 10 derajat Lintang Selatan dan 10 derajat Lintang Utara, suhu udara sudah mendekati 26,5 derajat Celcius dan tekanan udara semakin rendah, maka lokasi itu harus mulai diwaspadai. Badai-badai itu, lanjut dia, mempunyai kekuatan untuk menambah curah hujan dan membuat gelombang semakin tinggi di sekitar pertumbuhannya. "Kemarin dia tumbuh di Australia bagian barat, dan pengaruh tinggi gelombangnya mencapai utara dan selatan Jawa sampai NTB, NTT, Maluku hingga Ternate," katanya. Gempa Di Bitung Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika Pusat Gempa Bumi Nasional mencatat gempa tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter mengguncang Bitung, Sulawesi Utara dan Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/3) siang. "Gempa bumi di Bitung, Sulawesi Utara terjadi pukul 12.50 WIB, episentrum gempa berada di laut yakni 396 km timur Laut Bitung, namun hal ini tidak berpotensi tsunami," kata staf Pusat Gempabumi Nasional, Ardianto, di Jakarta, kemarin. Pusat gempa berada di 4,46 Lintang Utara dan 127,01 Bujur Timur dengan kedalaman 43 km. "Gempa bumi terjadi sangat dalam sehingga tidak menimbulkan tsunami, biasanya yang berpotensi tsunami adalah kedalaman di bawah 30 km," lanjutnya. Pada hari yang sama, gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 Skala Ritchter mengguncang Ternate, Maluku Utara pukul 08.03 WIB. Pusat gempa berada di laut yakni 119 km Barat Laut Ternate, Maluku Utara atau tepatnya 1.49 LU-126.56 BT dengan kedalaman 43 km.ant/mio Post Date : 14 Maret 2007 |