Klaten, Kompas - Sebanyak 800 rumah di Desa Gombang, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terendam banjir setelah Kali Cino yang melintasi desa ini meluap, Sabtu (8/1) pukul 19.00 WIB. Di beberapa sekolah banjir serupa menyebabkan timbunan lumpur hingga 10 cm.
Sodiyem (45), warga Dusun Gombang, Desa Gombang, mengatakan, air mulai masuk rumah warga sekitar pukul 21.00. Tapi, satu setengah jam kemudian, pukul 22.30, sudah surut.
”Di dalam rumah, tinggi air mencapai lutut orang dewasa. Di halaman dan jalan raya tinggi air mencapai satu meter. Air sangat deras. Datangnya cepat, surutnya juga cepat,” kata Sodiyem saat ditemui kemarin, di Cawas.
Selain menggenangi rumah, banjir juga menggenangi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 2 Gombang serta SMP Negeri 2 Cawas. Sebagian pagar bangunan SDN 1 dan 2 Gombang roboh diterjang banjir. Meskipun banjir telah surut, tapi meninggalkan lumpur. Tingginya sekitar 10 sentimeter.
”Kira-kira baru bisa bersih lima hari. Anak-anak terpaksa tidak bisa belajar. Untuk siswa kelas V dan VI, kami usahakan kelasnya bisa bersih (dari lumpur) dalam dua hari,” kata Nugroho, guru SDN 1 Gombang, di sela-sela membersihkan lumpur tebal bersama beberapa siswa kemarin.
Sawah seluas 25 hektar juga tergenang air bercampur lumpur, setelah banjir melanda daerah itu. Camat Cawas, Pri Harsanto, mengatakan, jika air segera surut, tanaman padi yang berusia 70 hari itu tak terpengaruh. ”Tetapi, kalau terendam sampai tiga hari, tanaman bisa busuk,” ujarnya.
Menurut Sodiyem, air sungai meluap antara lain karena ranting-ranting bambu yang terbawa aliran air sungai tersumbat di tiang jembatan sekitar itu.
Kali Cino berhulu di lereng Gunung Merapi dan bermuara di Bengawan Solo.
Relokasi
Di Medan, Sumatera Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menyatakan sulit merelokasi warga yang tinggal di bantaran Sungai Deli. ”Selain warga belum sepenuhnya menerima rencana relokasi, banjir yang lebih besar terus mengintai, mengingat sistem pengaturan kanal banjir belum didukung bendungan besar di hulu Sungai Deli dan Sungai Percut,” ujar Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu.
Sebagaimana diberitakan, luapan Sungai Deli di Medan setiap tahun merendam permukiman warga di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Enam kelurahan di Kecamatan Medan Maimun terletak di bantaran Sungai Deli.
Kelurahan Sei Mati setiap tahun menjadi kawasan yang terendam jika Sungai Deli meluap. Banjir pada Rabu hingga Kamis pekan lalu menenggelamkan sedikitnya 2.823 rumah di Kecamatan Medan Maimun saja.
Dari Probolinggo, Jawa Timur, dilaporkan, rumah warga yang diterjang banjir luapan Sungai Paser, Kabupaten Probolinggo, berada di lokasi tak layak huni. Karena itu, warga diharapkan tidak membangun kembali rumah di tempat yang sama.
Akhir pekan lalu luapan Sungai Paser yang membawa materi vulkanik Bromo menerjang sekitar 80 rumah. (EKI/BIL/SIN)
Post Date : 10 Januari 2011
|