|
KARAWANG(SINDO) Bencana banjir di Kabupaten Karawang, Jabar makin meluas. Setelah melanda tujuh kecamatan, kini banjir mengenangi empat kecamatan lainnya. Berdasarkan pantauan SINDO, air yang menggenangi tujuh kecamatan di pesisir pantai mulai surut antara 1025 cm. Namun, saat hujan mengguyur sore kemarin, air kembali naik sekitar 510 cm. Di beberapa wilayah, areal persawahan masih digenangi air setinggi 2040 cm. Tujuh kecamatan yang terkena banjir sebelumnya adalah Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya, Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, dan Pedes. Sementara itu, banjir terbaru melanda empat kecamatan yakni Telukjambe Timur dan Ciampel, serta dua lainnya di kawasan pesisir seperti Pakisjaya dan Rawamerta. Di Kecamatan Pakisjaya, banjir menggenangi sekitar 1.915 rumah, 787 hektare (ha) areal persawahan, dan 210 ha tambak. Di kecamatan ini, banjir terparah melanda Desa Tanah Baru yang menggenangi ratusan rumah. Ketinggian air di permukiman warga mencapai 2030 cm, sedangkan di persawahan sekitar 3060 cm. Banjir menggenangi padi yang baru berusia antara 1560 hari, dan bisa dipastikan gagal panen seluas wilayah yang digenangi banjir ini, ujar Camat Pakisjaya Heri Paryono kepada SINDO kemarin. Banjir di Kecamatan Rawamerta menggenangi 328 rumah warga, terbanyak di Desa Panyingkiran. Camat Rawamerta Mamat Rachmat mengungkapkan, genangan air yang diakibatkan hujan terjadi sejak empat hari lalu. Hal ini diakibatkan hujan terus mengguyur serta pendangkalan saluran pembuang Ciwadas di Desa Pasirawi. Dampaknya, aliran air kurang lancar. Sementari di Kec Ciampel, banjir setinggi 70 cm melanda empat rumah yang dihuni 21 orang. Menurut Camat Ciampel Maman Supratman, rumah seorang warga di Desa Mulya Sejati bernama Iwan Kurniawan ditimpa tanah longsor sehingga sebagian rumahnya hancur. Namun, semuanya sudah mulai bisa ditangani warga dan aparat setempat. Banjir pun mulai surut sedikit demi sedikit, jelasnya. Selain rusak karena banjir, 11 kecamatan juga diterjang angin puting beliung dan longsor, yang mengakibatkan 133 rumah rusak ringan dan berat. Terjangan angin terparah terjadi di Kecamatan Lemahabang Wadas dan Pakisjaya sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. DiDesa/Kecamatan Lemahabang Wadas, sekitar 83 rumah rusak ringan dan parah. Selain rumah, puluhan pohon juga tumbang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Deni, 34, warga Desa/Kec Lamahabang, mengungkapkan, angin kencang datang setelah hujan deras sekitar 30 menit. Dia baru tahu adanya angin setelah melihat genting rumah tetangganya beterbangan diiringi suara gemuruh. Saya melihat semua warga panik dan mencari tempat berlindung. Tapi untungnya, angin kencang datang tidak lama, dan warga yang panik mulai tenang, ujar Deni. Angin juga menimpa sekitar 30 rumah di Kecamatan Pakisjaya sekitar pukul 18.00 WIB. Camat Pakisajaya Heri Paryono menyatakan, genting 29 rumah beterbangan, satu rumah lainnya rusak beras. Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, sedangkan kerugian diperkirakan mencapai Rp44,5 juta. Para warga sudah mulai memperbaiki rumahnya, dan tetap waspada dengan bencana lainnya, ungkap Heri. Di tempat terpisah, Koordinator Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Karawang Aa Nugraha mengatakan, bantuan berupa satu ton beras dan logistik lainnya mulai didistribusikan melalui pemerintah kecamatan masing-masing. Demikian juga dengan obat-obatan dan makanan bayi. Jadi, bantuan sudah mulai disimpan di kantor kecamatan masing-masing sebagai langkah antisipasi, ujar Aa. Dia juga telah menyiapkan empat perahu di Posko Satlak PBA. Namun, hingga saat ini, aku Aa, pihaknya belum menerima instruksi dari Pemkab untuk mengevakuasi warga. Bantuan dan penanganan sudah siaga, tinggal menunggu instruksi, pungkasnya. (raka zaipul) Post Date : 14 Februari 2008 |