|
PALANGKARAYA--MIOL: Banjir yang melanda beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng), menyebabkan ratusan rumah dan bangunan terendam. Sejumlah sekolah diliburkan, meski sebentar lagi ujian. Genangan air terparah terjadi di beberapa kabupaten, seperti Murung Raya, Barito Utara dan Lamandau. Ketinggian air mencapai 1 meter sampai 2 meter. Gajali Rahman, 34, warga Desa Laung Tuhup, Kecamatan Laung Tuhup ketika dihubungi Media, Rabu (30/11) mengungkapkan, ketinggian air akibat luapan Sungai Barito telah mencapai 1 meter hingga 2 meter. Air merendam ratusan rumah warga dan sekolahan. Sejumlah wilayah yang diterjang banjir di wilayah itu, yakni Kecamatan Laung Tuhup, Permata Intan dan Sumber Barito. Sejumlah sekolah dasar (SD) yang berada dekat bantaran Sungai Barito dan masih masuk wilayah Kota Puruk Cahu, Ibu Kota Kabupaten Murung Raya, yakni SD Puruk Cahu Seberang I, SD Puruk Cahu Seberang II, SD Danau Usung, dan SMP Puruk Cahu Seberang. "Anak saya yang bersekolah di SD Puruk Cahu Seberang I ikut diliburkan. Libur terpaksa dilakukan karena sekolah tak mungkin menyelenggarakan proses belajar mengajar, akibat tingginya air," kata Gajali. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Lamandau, sejumlah sekolah yang terkena banjir terpaksa diliburkan atau dipindahkan ke sekolah yang lebih tinggi daratannya. Menurut Bahrudin, warga Jalan Kartawana, Lamandau banjir sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Minggu (27/11) air sudah menggenangi sejumlah sekolah yang mengakibatkan aktifitas belajar mengajar dihentikan untuk sementara. "Seperti di SDN 2 Naga Bulik dan SMP 1 Kujan, sekolahnya sudah terendam dan terpaksa diliburkan sampai air turun kembali," katanya. Adi, 40, warga Jalan Sumbawa, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara mengatakan air masih setinggi 30 cm sampai 50 Cm. "Aktifitas di Barito Utara masih berjalan dengan lancar seperti biasa. Ya, kemungkinan masyarakat sudah terbiasa dengan banjir langganan yang datang setiap dua kali setahun," katanya. (SS/OL-02).Penulis: Surya Sriyanti Post Date : 30 November 2005 |