|
Balikpapan, Kompas - Tiga kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (31/5), dilanda banjir besar setelah dilanda hujan lebat dua hari terakhir sejak Kamis. Selain menggenangi ratusan rumah warga, banjir di dekat daerah pertambangan batu bara itu juga melumpuhkan transportasi dari Banjarmasin ke Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Baru karena beberapa ruas jalan trans-Kalimantan terendam. Transportasi lumpuh karena ketinggian air di ruas jalan di tiga kecamatan yang dilanda banjir itu mencapai 60 sentimeter dan berarus deras. Ketiga kecamatan yang dilanda banjir itu adalah Batu Ampar, Jorong, dan Kintap. Ratusan rumah yang terendam di tiga kecamatan itu berada sedikitnya di lima desa, yaitu Jilatan, Asam-asam, Kintapura, Kintap Lama, dan Kintap. Dharma, sopir angkutan barang dari Banjarmasin yang dihubungi Kompas, mengatakan bahwa dengan mobil pikap ia antre sejak pukul 05.00 dan baru keluar dari beberapa lokasi banjir tersebut sekitar pukul 11.00. ”Sulitnya menembus lokasi banjir tersebut karena arus air cukup deras. Kebanyakan yang bisa lewat hanya truk,” katanya. Suratno, petugas Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Tanah Laut, mengatakan, banjir ini terjadi sejak beberapa hari lalu. Namun, banjir sejak Sabtu pagi paling parah sehingga memutuskan jalan trans-Kalimantan. Menurut Suratno, banjir agak lamban surut karena hujan lebat sampai saat ini masih turun, sementara sebagian kawasan hutan di daerah itu tidak mendukung karena rusak parah. Kerusakan hutan itu akibat penambangan batu bara, penebangan ilegal, dan kegiatan lainnya. ”Petugas pelaksana penanggulangan bencana setempat kini terus memantau dan membantu warga yang perlu dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” katanya. Korban tewas Sementara itu, Antara melaporkan dari Kota Baru bahwa banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Kota Baru, Provinsi Kalimantan Selatan, itu telah merenggut satu korban jiwa. Puluhan warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat untuk mendapatkan perawatan. Menurut informasi yang dihimpun kantor berita Antara, Sabtu, korban tewas bernama Ona (50). Warga jalan Purwosari, Gg Lima, yang menderita stroke itu ditemukan penduduk dalam posisi mengapung di atas air setinggi lutut. Korban yang warga keturunan Tionghoa itu ditemukan Sabtu sekitar pukul 13.00 Wita di dalam rumah korban yang terendam banjir setelah hujan deras selama tiga jam. Puluhan korban lainnya, di antaranya Ito Basite (35), petugas gelanggang olahraga, hanyut saat menyelamatkan diri dari luapan air Sungai Teluk Gadang setinggi dada orang dewasa. Sejumlah pelajar madrasah aliyah negeri dan madrasah tsanawiyah, serta siswa Taman Kanak-kanak Pembina mendapatkan perawatan intensif di Ruang Gawat Darurat RSUD Kota Baru. Mereka diizinkan pulang setelah dinyatakan sehat oleh petugas kesehatan rumah sakit tersebut. Dari Pelaihari dilaporkan, warga Kecamatan Jorong dan Kecamatan Kintap, di Kabupaten Tanah Laut, kini juga mewaspadai banjir seiring turunnya hujan lebat beberapa hari belakangan ini. ”Warga terpaksa harus waspada terhadap bencana banjir terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai. Karena kalau dalam dua hari ini hujan lebat turun lagi, air sungai yang mengaliri kedua wilayah itu meluap dan melanda permukiman penduduk setempat,” kata Aus Al Ansyari, Ketua Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Tanah Laut, di Pelaihari, ibu kota kabupaten, 65 kilometer timur Banjarmasin, Sabtu. (Ful) Post Date : 01 Juni 2008 |