|
PALANGKARAYA - Banjir akibat luapan daerah aliran sungai atau DAS Barito di Kalimantan Tengah, yang terjadi sejak Kamis lalu, kian meluas. Ketinggian air mencapai 2-3 meter. Selain merendam permukiman warga, banjir merendam sejumlah sekolah. "Kami terpaksa meliburkan sekolah sampai air surut," ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barito Utara Masdulhag kepada Tempo kemarin. Menurut dia, kebijakan itu diambil demi menjaga keselamatan guru dan siswa. "Berbahaya bagi siswa dan guru kalau ke sekolah menggunakan perahu," ujarnya. Sejumlah sekolah yang diliburkan itu antara lain tujuh sekolah dasar di Kecamatan Montalat, empat sekolah dasar, dan satu sekolah menengah pertama di Kecamatan Teweh Tengah. Bila banjir belum surut hingga pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama pada 5-8 Mei nanti, dinas pendidikan setempat akan memindahkan pelaksanaan ujian ke sekolah yang berada di dataran tinggi, yang tidak terkena banjir. Dua hari lalu banjir di Kabupaten Barito Utara menyebabkan tiga orang tewas terseret arus air. Kemarin, air setinggi 2-3 meter juga merendam ribuan permukiman warga di Kabupaten Murung Raya, yang berlokasi di daerah hulu Sungai Barito. "Banjir terparah terjadi di dua kecamatan dengan ketinggian air mencapai tiga meter," kata juru bicara pemerintah Kabupaten Murung Raya, Rahmad Kurniawan Tambunan, kepada Tempo. Kedua kecamatan itu adalah Bariwit dan Puruk Cahu. Kecamatan lain yang juga dilanda banjir adalah Muara Laung, Permata Intan, Barito Tuhup Raya, Puruk Cahu Seberang, Montalat, Lahai, dan Teweh Tengah. Rahmad memprediksi, dalam satu-dua hari ini banjir di Kabupaten Murung Raya akan semakin tinggi karena debit air di bagian hulu sungai kian tinggi. "Ada kemungkinan banjir ini bisa meluas," ujarnya. Mugeni, warga Kecamatan Puruk Cahu Seberang, mengatakan banjir di wilayahnya merupakan banjir langganan. "Dalam setahun bisa tiga kali daerah ini terkena banjir," ujarnya. Menurut dia, warga sudah terbiasa dengan banjir. Jika banjir datang, para warga mengungsi ke rumah saudara mereka di dataran tinggi. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Kalimantan Tengah Alif Abdullah mengatakan pihaknya sejak Sabtu lalu telah mendistribusikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Murung Raya. Bantuan itu berupa 3.000 paket sembako dan 20 ton beras. Pihaknya pun telah menyiapkan 15 ton beras cadangan. "Tim evakuasi juga akan dikirim ke lokasi banjir," kata Alif. ENI SAENI | KARANA WW Post Date : 28 April 2008 |