Banjir di Kalbar Meluas

Sumber:Kompas - 13 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Pontianak, Kompas - Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (12/11), meluas. Selain Kecamatan Bunut Hulu dan Bunut Hilir, kemarin sebagian wilayah Kecamatan Nanga Kalis dan Mentebah pun sudah mulai terendam. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu memutuskan melakukan siaga 24 jam.

”Bupati dan wakil bupati (Kapuas Hulu) memerintahkan satuan koordinasi pelaksana (satkorlak) penanggulangan bencana (PB) di Kapuas Hulu siaga 24 jam. Begitu ada permintaan dari camat selaku ketua satkorlak PB di lapangan, bantuan pangan dan obat-obatan langsung didistribusikan ke korban bencana banjir,” kata Kepala Subbagian Perlindungan Masyarakat dan Pembinaan Potensi pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kapuas Hulu, sekaligus Koordinator SAR Kapuas Hulu, Benardi SN, kemarin.

Muhlis Efendi (38), warga Nanga Semangut, yang bekerja di Desa Mentebah, Kecamatan Nanga Mentebah, saat dihubungi mengatakan, air Sungai Suruk meluap dan menggenangi sebagian Mentebah. ”Sedikitnya 200 rumah panggung tergenang banjir. Jalan utama di Kecamatan Mentebah tidak bisa dilewati karena masih terendam,” katanya.

Marhadi (34), guru SMP Negeri Mentebah, menceritakan, banjir juga menggenangi empat gedung sekolah di daerah itu sehingga sekolah diliburkan. Sekolah yang dilanda banjir adalah SD Negeri (SDN) 1, SDN 12, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri Mentebah.

Benardi menambahkan, di Kecamatan Nanga Kalis, ketinggian air di jalan raya dan di permukiman warga sekitar satu meter. Di wilayah ini banjir melanda lebih kurang 600 rumah panggung. ”Dikhawatirkan banjir terus naik karena di daerah perhuluan sungai masih turun hujan yang cukup deras,” katanya.

Di Nanga Kalis, tiga sekolah diliburkan akibat banjir, yakni SDN 1, SDN 2, dan SMPN 1.

Menurut Benardi, banjir yang melanda Kecamatan Bunut Hulu dan Bunut Hilir, Selasa lalu, kemarin siang sudah mulai surut. Ketinggian genangan air tinggal 0,5 meter dari sebelumnya satu meter.

Program antisipasi banjir

Masih terkait banjir, beberapa pemerintah kabupaten di Kalimantan Tengah kemarin merancang program antisipasi banjir.

Wakil Bupati Kotawaringin Barat Sukirman di Palangkaraya, mengatakan, selain penanganan jangka pendek, berupa penyaluran bantuan bagi warga yang terkena banjir, saat ini pihaknya juga mengkaji program jangka panjang, yakni pembuatan terusan atau sudetan di Sungai Arut.

”Rencananya terusan tersebut akan dibuat dari Sungai Arut ke Teluk Kumai untuk mengurangi debit air, yang mengalir ke Pangkalan Bun dan sekitarnya, yang selama ini rawan banjir tiap tahun,” kata Sukirman.

Secara terpisah, Wakil Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo mengatakan, pihaknya akan menyediakan lahan bagi warga di tepian sungai rawan banjir apabila mereka bersedia direlokasi ke tempat yang lebih tinggi.

Di Bandung, Jawa Barat, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaludin mengatakan, November 2008 hingga Januari 2009 diprediksi masih terjadi curah hujan tinggi di Kalimantan dan Papua. (CAS/CHE/WHY)



Post Date : 13 November 2008