|
Bandung, Kompas - Banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung, Kamis (24/2), semakin meluas akibat hujan deras yang turun sehari sebelumnya. Beberapa wilayah rukun warga yang semula tidak terendam air kini ikut terendam. Hingga pukul 13.00, genangan air masih melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah. Di beberapa kawasan, genangan air berwarna hijau. Beberapa warga menuturkan, genangan air tersebut menimbulkan penyakit gatal pada kulit. Di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir yang pada hari Selasa lalu melanda wilayah 27 rukun warga (RW), kini meluas menjadi 34 RW. Ketinggian air yang pada hari sebelumnya mencapai 2,5 meter turun menjadi dua meter. Di RW 08, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, banjir yang semula hanya melanda kawasan rukun tetangga (RT) 02 kini meluas hingga ke delapan RT. Ketinggian air diperkirakan mencapai 2,5 meter. Sebenarnya, Rabu lalu sekitar pukul 06.00 air mulai surut. Oleh karena itu, beberapa warga kembali ke rumah mereka untuk membersihkan dan menata barang-barang milik mereka. Namun, hujan deras yang mengguyur hari Rabu sekitar pukul 15.00 menyebabkan air kembali meninggi. Sejumlah pengungsi terpaksa bertahan di tenda-tenda pengungsian. Namun, persediaan logistik di tenda pengungsian semakin menipis. Staf Kelurahan Andir, Dodi Ahmad, mengatakan, persediaan beras di posko utama di Jembatan Citarum telah habis. Saat ini hanya tersedia sekitar 35 dus mi instan di posko utama Kelurahan Andir. Sementara persediaan air bersih, ujarnya, semakin menipis. Dodi mengkhawatirkan persediaan logistik di lima posko lainnya, mengingat posko-posko tersebut sulit dijangkau akibat banjir. Hingga kemarin jumlah korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot tercatat sekitar 25.000 jiwa. Di Kecamatan Baleendah, korban banjir mencapai 33.191 jiwa. Banjir juga merendam sedikitnya 435,5 hektar sawah di Kecamatan Baleendah. Di Kecamatan Baleendah, wilayah yang dilanda banjir meliputi Kelurahan Wargamekar, Jelekong, Manggahan, Baleendah, dan Andir. Selain itu, banjir juga melintasi Desa Rancamanyar dan Bojongmalaka. Banjir di Kecamatan Dayeuhkolot mencakup Kelurahan Pasawahan, Desa Citeureup, Desa Dayeuhkolot, Desa Cangkuang Wetan, dan Desa Cangkuang Kulon. Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir telah berkembang menjadi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Menurut Evy, salah seorang dokter yang berkeliling ke tenda pengungsian, sebagian besar penyakit yang diderita korban banjir adalah ISPA dan gatal-gatal. (LKT) Post Date : 25 Februari 2005 |