RIBUAN rumah di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, hingga Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), tergenang banjir, Rabu (8/12) malam.
Luapan Sungai Cikeruh (anak Sungai Citarum) mengakibatkan banjir di Kabupaten Bandung meluas hingga Rancaekek.
Di Baleendah dan Dayeuhkolot, genangan mencapai 1,5 meter dan memaksa ribuan penduduk kembali mengungsi ke sekolah, gedung instansi pemerintah, dan aula kantor partai politik.
Luapan sungai itu mengakibatkan tiga ruas jalan penghubung antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, yakni Jalan Raya Dayeuhkolot, Banjaran, dan Anggadireja, tidak dapat dilalui kendaraan. Kemacetan di jalan-jalan alternatif tidak bisa dihindari.
Seperti di Jalan Raya Banjaran, banjir menutupi badan jalan sepanjang 400 meter dengan ketinggian air 60 cm sampai 1 meter. Pengendara terpaksa mengalihkan rute perjalanan ke jalan Desa Kiangkore. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB (kemarin), air mulai surut sehingga jalan bisa dilalui kembali.
Kejadian serupa juga terjadi ruas Jalan Anggadireja. Panjang jalan yang tergenang mencapai 250 meter dengan ketinggian mencapai 60 cm.
Lalu lintas di jalan itu lumpuh tidak terlalu lama karena air cepat surut sehingga kemarin dapat kembali dilalui.
Dampak banjir terhadap lalu lintas paling parah terjadi di Jalan Raya Dayeuhkolot. Panjang jalan yang tergenang 700 meter dengan ketinggian air lebih dari 1 meter. Semua jenis kendaraan tidak mampu menembus areal banjir. Lalu lintas kendaraan dialihkan ke Bojongsoang dan Baleendah.
Kapolres Bandung AKB Hendro Pandowo menjelaskan, dari tiga jalan raya yang terkena dampak banjir, hanya Jalan Raya Dayeuhkolot yang lumpuh total. Dua jalan lainnya lumpuh kurang dari 10 jam. Bisa luar biasa Hingga kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sekitar 12 ribu rumah terendam. Jumlah tersebut bertambah sekitar 4.000 rumah jika diban dingkan dengan dua hari sebelumnya.
Banjir juga merusak 200 hektare sawah di enam kecamatan. Gedung SD di Kecamatan Arjasari juga rusak sehingga ratusan siswa tidak bersekolah.
Kepala BPBD Bandung Juhana Atmawisastra mengatakan jika melihat gejala yang muncul, dampak banjir tahun ini berpotensi sama dengan banjir tahun lalu. `'Intensitas hujan sampai sekarang belum apa-apa tapi sudah membuat masalah di mana-mana.'' Banjir juga terjadi di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dengan ketinggian air bervariasi 0,5-1 meter. Tanggul jebol Dari Cirebon, dilaporkan, enam titik tanggul di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, diketahui longsor. Longsornya tanggul mengancam ratusan rumah yang ada di dekat tanggul terendam banjir.
Sementara itu, dua bendungan di Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), yang sedang dalam proses perbaikan jebol diterjang banjir bandang.
“Kerugian pemda sekitar Rp250 juta lebih. Akibat jebolnya bendung an atau Dam Kepuh II Jatiroto dan Dam Kanthil Slogohimo itu, puluhan hektare lahan pertanian mungkin akan me ngalami kekering an,” ungkap Kabid Pengairan Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral Wonogiri Ngadino, kemarin.
Ribuan warga di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jatim, resah, kemarin. Pa salnya, tanggul utama Sungai Bengawan Solo di Desa Kedungharjo, mengalami kebocoran di puluhan titik pada lokasi tiang pancang. (Tim/N-1)
Post Date : 10 Desember 2010
|