Banjir di Kabupaten Bandung karena Fungsi Lahan Berubah

Sumber:Kompas - 13 April 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Banjir besar yang melanda kawasan industri tekstil di Kabupaten Bandung terjadi karena fungsi lahan yang berubah. Selain karena banyak hutan yang berganti menjadi perkebunan, masyarakat sekitar daerah hulu pun banyak membuang sampah sembarangan.

Demikian dikatakan Ketua Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) Thio Setiowekti, Selasa (12/4) di Bandung.

Menurut Thio, Sungai Citarum memiliki banyak anak sungai yang tersebar di beberapa daerah. Sebagian besar tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung, seperti Lembang, Nagrek, Ibun, dan Paseh. Kawasan industri tekstil di Kabupaten Bandung yang terletak di Kecamatan Beleendah dan Dayeuhkolot termasuk daerah yang banyak menerima limpahan air dari anak Sungai Citarum.

Kondisi itu membuat bencana banjir datang berkali-kali walaupun hujan deras belum tentu turun. Thio mengatakan, permasalahan Citarum selain disebabkan pengubahan fungsi lahan juga karena mengalami penyempitan ketika masuk ke permukiman penduduk.

Antisipasi masalah banjir itu harus dilakukan dengan pengerukan Sungai Citarum setiap tahun sebelum musim hujan. Langkah itu harus diikuti dengan peningkatan kesadaran masyarakat daerah hulu agar tidak membuang sampah dan mengubah fungsi lahan.

Namun, lanjut Thio, pengerukan memerlukan biaya besar sehingga Pemprov Jabar sebaiknya merelokasi perumahan penduduk dan kawasan industri. "Ada keraguan dari pemerintah daerah untuk melakukan langkah tegas. Antisipasi mereka sangat lambat," kata Thio.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebenarnya sudah pernah melakukan program rehabilitasi daerah aliran Sungai Citarum sejak tahun 2002. (bay)



Post Date : 13 April 2005