|
JEPARA (MI): Banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin meluas dari sebelumnya merendam tiga kecamatan, kini menjadi delapan kecamatan dengan ketinggian air mencapai 50 cm-1 meter. Lima kecamatan itu adalah Pecangaan, Nalumsari, Tahunan, Kedung, dan Jepara Kota. Sedangkan tiga kecamatan yang telah terendam banjir sejak Kamis (14/2) adalah Welahan, Kalinyamatan, dan Mayong. Sedikitnya ribuan rumah di 48 desa terendam.
Banjir yang terjadi akibat hujan deras sejak Kamis hingga kemarin itu mengakibatkan sejumlah sungai di antaranya Bakalan meluap sehingga 500 keluarga terpaksa mengungsi ke daerah aman. Di wilayah itu, ketinggian air mencapai 1 meter. Untuk membantu korban banjir, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Jepara menyalurkan 33 ton beras dan lauk pauk serta obat-obatan. Namun bantuan untuk warga di Desa Batukali dan Kaliombo tidak dapat dibagikan karena akses jalan menuju desa tersebut tertutup banjir dengan ketinggian hingga 2 meter. "Kita terus berupaya menyalurkan bantuan ke seluruh korban banjir yang kini semakin meluas," ujar Kepala Infokom Kabupaten Jepara Hadi Priyanto. Sementara itu, 1.190 ha tambak budi daya ikan bandeng dan udang sawah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga kemarin masih tergenang banjir setinggi 80 cm. Akibatnya, petani tambak mengalami kerugian ratusan juta rupiah karena ikan hanyut terbawa arus banjir.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang Nuni mengatakan areal tambak di empat kecamatan terendam banjir, yakni Batujaya seluas 675 ha, Tirtajaya 250 ha, Cibuaya 200 ha, dan Pakisjaya 65 ha. Guna membantu petani, pihaknya berencana mengajukan bantuan ke pemerintah pusat. Pada bagian lain, dua dusun di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua akibat longsor di sejumlah ruas jalan pada 12 Februari. Dusun itu adalah Lariu dan Matajang. Pemerintah Kabupaten Sidrap masih berupaya membuka akses jalan dengan mengerahkan alat berat menuju dusun itu. (AS/FS/M-AL/N-2) Post Date : 16 Februari 2008 |