Banjir di Jawa Timur Meluas

Sumber:Kompas - 13 Maret 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bojonegoro, Kompas - Luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas. Kawasan tergenang di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, Jawa Timur, semakin bertambah. Air dalam tanggul sungai merembes ke jalan raya dan rel kereta api. Warga kembali mengungsi ke lokasi lebih aman, termasuk ke tepi Jalan Raya Bojonegoro-Cepu.

Rembesan air terjadi di sekitar Desa Jetak, Kauman, Ledokwetan, Ledokkulon, Banjarjo, dan Kalirejo. Petugas dari PT Kereta Api hari Rabu (12/3) terus memantau rel kereta api di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander.

Berdasarkan data Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Bojonegoro, banjir menggenangi 86 desa di 14 kecamatan di Bojonegoro. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Banjir juga menenggelamkan Kecamatan Widang, Tuban. Dari 16 desa di kecamatan itu, hanya Desa Minohorejo dan Sumberejo yang tidak terendam. Menurut Camat Widang Bambang Dwijono, sekitar 2.000 rumah dan 1.400 hektar sawah terendam.

Di Lamongan, banjir terjadi di 11 desa di Kecamatan Laren. Camat Laren Rusgianto mengatakan, sebanyak 3.708 rumah tergenang rata-rata 70 sentimeter.

Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, luapan Bengawan Solo, Senin malam, merusak ratusan hektar sawah di sejumlah desa di Kecamatan Cepu, Kecamatan Kedungtuban, dan Kecamatan Kradenan.

Pengelolaan SDA

Untuk mengatasi banjir akibat meluapnya Bengawan Solo, Departemen Pekerjaan Umum bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta 18 kabupaten/kota yang dilewati Bengawan Solo sepakat mengelola sumber daya air (SDA) lintas provinsi dan kabupaten/kota di sepanjang daerah aliran Sungai Bengawan Solo secara terpadu.

Dalam rapat koordinasi yang dibuka Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Rabu di Solo, dilakukan penandatanganan draf nota kesepahaman antara DPU dengan Pemprov Jateng dan Jatim, Pemkab Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Ngawi, Ponorogo, Madiun, Magetan, Rembang, Blora, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, serta Pemkot Solo dan Madiun.

Banjir di Sumsel

Banjir juga melanda Palembang dan Muara Enim, Sumatera Selatan, Rabu. Banjir menggenangi jalan protokol serta permukiman warga di Kota Palembang setelah turun hujan deras, Selasa malam hingga Rabu (12/3) dini hari.

Selain menghambat kegiatan transportasi, jasa, dan perdagangan, banjir mengganggu kegiatan belajar di SMK 5. Sekolah itu terendam air lebih dari 60 cm.

Di Kabupaten Muara Enim, banjir merendam lebih dari 60 rumah warga di Desa Teluk Lubuk, Kecamatan Tanah Abang.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, Rabu di Banjarmasin, dalam rapat koordinasi kepala daerah terkait penanggulangan bencana menyatakan, banjir di Kalsel dalam tiga tahun terakhir terjadi akibat parahnya kerusakan lingkungan.

Di Kabupaten Bandung, warga Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuh Kolot, khawatir Sungai Citarum meluap lagi dan menyebabkan banjir mengingat hujan deras mengguyur sejak Rabu sore. (ACI/HEN/SON/ONI/ WAD/FUL/CAS/CHE)



Post Date : 13 Maret 2008