|
JAMBI (Media): Banjir yang melanda lima daerah di Provinsi Jambi mulai menelan korban jiwa. Seorang penduduk di Kabupaten Tebo tewas akibat terseret luapan Sungai Batangtebo. Korban bernama Parmin, 47, terseret arus setelah terpeleset di tepi sungai wilayah Desa Mangunjayo, Kecamatan Tebotengah, Kabupaten Tebo, pada Jumat (21/12) siang. Menurut Sekretaris Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Tebo Ridwan, kemarin, mayat korban ditemukan warga sekitar 1 km dari lokasi. Meski kemarin sudah tidak hujan lagi, sejumlah daerah di Kabupaten Tebo dan empat daerah lainnya, yaitu Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Bungo, dan Muarojambi, masih dilanda banjir. Luapan Sungai Batangtebo setinggi 20-30 cm masih menggenangi sejumlah permukiman di bantaran sungai, antara lain di Taman Tanggo Rajo. Bahkan, Pasar Baru di ibu kota Kabupaten Tebo juga masih tergenang sehingga pedagang di pasar tradisional itu terpaksa mengungsi dan menggelar dagangan mereka di jalan raya. Banjir juga menggenangi jalan-jalan desa di Kecamatan Tebotengah, antara lain Desa Mangunjayo, Telukpandak, Kandang, Semabu, dan Sungaikeruh. ''Meski libur, kita terus memantau serta mengimbau kepala desa dan masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai untuk waspada. Cuaca tidak menentu. Jika di daerah hulu sungai hujan lagi, banjir mungkin makin parah,'' kata Ridwan. Banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari di Kabupaten Batanghari juga masih merendam sekitar 20 rumah, 1 musala, dan bangunan sekolah dasar di Desa Terusan, Kecamatan Tembesi. Selain merendam rumah warga, banjir setinggi 30 cm dari atas permukaan tanah juga merendam sebuah musala, balai desa, dan gedung sekolah dasar. Menurut Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Pemerintah Kabupaten Batanghari Sehan, banjir juga mengancam Kecamatan Pemayung, Kecamatan Muarabulian, dan Kecamatan Meresam. Di wilayah itu luapan Sungai Batanghari tidak sampai ke permukiman, tetapi menenggelamkan sedikitnya 100 ha tanaman pertanian milik penduduk. Sekitar 200 rumah di Kota Jambi juga masih terendam akibat meluapnya Sungai Batanghari. Rumah-rumah yang terkena bencana itu antara lain berada di Kecamatan Telanaipura, Jambi Timur, Pelayangan, dan Kecamatan Danauteluk. Ketinggian banjir di Kecamatan Telanaipura dan Jambi Timur mencapai 1,5 m. Kendati demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing karena rumah mereka berbentuk panggung setinggi lebih dari 2 m. Untuk melakukan aktivitas di luar rumah, mereka harus menggunakan perahu. [Minta bantuan] Meski ratusan jiwa sejak pekan lalu terkepung banjir, pemerintah setempat, berdasarkan keterangan warga, hingga kemarin belum memberikan bantuan. Padahal, para korban banjir selain terancam oleh serangan penyakit sehingga membutuhkan bantuan obat-obatan juga mengharapkan bantuan bahan makanan dan air bersih. ''Sampai sekarang belum ada pejabat yang melihat kami ke sini. Mungkin karena mereka libur. Kalau bisa, tolong beri kami bantuan obat-obatan, makanan siap saji, dan air bersih. Kami sulit beraktivitas,'' kata Iskandar, 47, warga Jalan Baru, Kelurahan Selincah, Jambi Timur. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jambi RL Tobing memperkirakan curah hujan di Jambi masih tinggi hingga akhir bulan ini. Dari Bandung dilaporkan, banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Cimahi dan Bandung, Jawa Barat (Jabar), kemarin, mulai surut. Meski demikian, ratusan warga korban banjir masih bertahan di pengungsian karena khawatir terjadi banjir susulan. Kepala BMG Bandung Hendri Subakti mengatakan curah hujan di provinsi itu memang akan mencapai puncaknya pada akhir bulan ini hingga Januari 2008. Dalam dua bulan ini curah hujan akan mencapai 300-400 mm. Di sisi lain, volume air di Bengawan Solo wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kemarin, membuat status sungai meningkat dari waspada menjadi siaga banjir setelah debit air meninggi, kemarin. Selain di Bojongoro, ancaman banjir terjadi pula di Klaten, Jawa Tengah, karena tanggul Kali Jaran yang jebol sepanjang 20 m akibat banjir pada Rabu (19/12) lalu hingga kini belum diperbaiki. Tanggul yang rusak itu berada di Dukuh Sidodadi, Desa Nanggulan, Kecamatan Cawas. (SL/EM/SG/YK/JS/N-1) Post Date : 23 Desember 2007 |