Banjir di Jambi Meluas

Sumber:Media Indonesia - 26 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
JAMBI (Media): Banjir yang melanda Provinsi Jambi meluas hingga merendam ribuan rumah dan ribuan hektare lahan pertanian di delapan kabupaten dan kota, kemarin.

Jika sebelumnya bencana hanya terjadi di lima daerah, yakni Kabupaten Bungo, Tebo, Batanghari, Muarojambi, dan Kota Jambi, banjir kini juga terjadi di Kabupaten Tanjungjabung Timur, Sarolangun, dan Kerinci.

Banjir terparah melanda Kota Jambi, Muarojambi, dan Kabupaten Tanjungjabung Timur. Di Kota Jambi, banjir akibat luapan Sungai Batanghari mencapai ketinggian 40 cm hingga 2 meter dan memaksa 36 keluarga yang terdiri dari 177 jiwa penduduk Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, mengungsi karena air nyaris masuk ke rumah panggung mereka.

Terkait dengan bencana tersebut, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan delapan pemerintah kabupaten/kota yang dilanda banjir guna mendata kerugian akibat bencana tersebut. ''Yang pasti kami sudah mengaktifkan satkorlak PB dan satlak PB di tingkat kecamatan untuk mewaspadai banjir yang diperkirakan masih berlanjut,'' urainya.

Banjir juga terjadi di sejumlah daerah, antara lain di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Pinrang, Sulawesi Selatan, dan Kudus, Jawa Tengah.

Di Padang, ratusan rumah, kemarin, terendam banjir setinggi 30-60 cm. Bencana terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Kandis dan Batang Kuranji setelah diguyur hujan sejak Senin (24/12) malam.

Rumah-rumah yang terendam berada di Kelurahan Lubuk Buaya dan Parupuk Tabing di Kecamatan Koto Tangah, Kelurahan Sungai Sarik di Kecamatan Kuranji, dan Kelurahan Siteba di Kecamatan Nanggalo.

''Air mulai naik pagi ini (kemarin pagi) sekitar pukul 08.30 WIB karena hujan deras terus-menerus sejak malam,'' kata Rustam, 60, warga Kelurahan Parupuk Tabing.

Sementara itu, di Pinrang, ratusan rumah diterjang banjir akibat air laut pasang atau rob. Rumah-rumah tersebut berada di Desa Ujung Lero, Kecamatan Suppa. Banjir setinggi 50 cm itu terjadi setiap sore selama dua pekan ini.

Air mulai naik ke permukiman di tepi laut itu setiap pukul 18.30 Wita dan baru surut pada pukul 01.00 dini hari. Akibat bencana itu, sebagian warga desa tersebut mengungsi, apalagi beberapa rumah mulai rusak.

Saenong, 45, warga Ujung Lero, mengatakan bencana air pasang kali ini merupakan yang terparah selama lima tahun terakhir. Sebab, selain mengenangi rumah kini, banjir juga merendam jalan.

Di Kudus, banjir menenggelamkan 150 hektare tanaman tebu dan padi di Kecamatan Kaliwungu. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Muria karena pintu air di sungai tersebut tidak bisa dibuka. Selain banjir, longsor masih terus terjadi, antara lain di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Empat rumah warga di Kampung Kebon Pala Kelurahan/Kecamatan Cibadak Kabupaten, rusak berat terkena longsor. (SL/AA/AS/FZ/M-AL/N-1)



Post Date : 26 Desember 2007