Banjir di Jambi Bertambah Parah

Sumber:Media Indonesia - 06 April 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

GENANGAN air aki bat meluapnya Sungai Batanghari hingga kemarin masih merendam beberapa daerah permukiman penduduk di Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi.

Bahkan, bencana alam ini cenderung bertambah tinggi, akibat hujan yang cukup deras mengguyur selama dua hari belakangan ini. Selain mengepung beberapa perkampungan di Kecamatan Sekernan, banjir menghambat aktivitas warga di Kecamatan Kumpehilir, Kabupaten Muarojambi.

Di sisi lain, ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kabupaten Muarojambi melalui Jembatan Batanghari Dua terendam air setinggi 50 cm. Lokasi persisnya, di dekat Desa Mudunglaut, Kecamatan Sekernan.

‘’Arusnya cukup deras dan membahayakan pengendara. Untuk sepeda motor tidak bisa lewat, pasti mati di tengah jalan. Kalau untuk truk masih aman lewat,’’ kata Roni, 30, warga yang tinggal di dekat genangan.

Genangan banjir di badan jalan yang menghubungkan Jembatan Batanghari Dua dengan Kabupaten Muarojambi itu mendatangkan rezeki bagi kelompok pemuda di Desa Mudunglaut. Mereka membantu pengendara sepeda motor yang mogok atau memandu kendaraan mobil yang lewat.

Berdasarkan pengamatan Media Indonesia di Kota Jambi, banjir paling parah terjadi di Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura. Ketinggian banjir di sana mencapai 2 meter lebih.

Pemantauan banjir di Stasiun Duga Air Ancol, Kota Jambi, menyebutkan ketinggian permukaan Sungai Batanghari sudah mencapai 13,9 meter atau melewati batas waspada banjir yang hanya setinggi 13,87 meter. Tiga orang tewas Banjir bandang melanda empat desa di Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Sabtu (3/4) malam. Akibatnya, tiga warga tewas, 10 rumah, dan 1 surau hanyut serta sejumlah bangunan rusak.

Korban meninggal, yakni Iman Mandrofa, 17, Limri Mandrofa, 15, keduanya warga Desa Aek Uncim, dan Lemo Boru Sitompul, 70, warga Desa Tanjung Medan. Jasad ketiganya sempat terseret arus sampai akhirnya tertimpa puing maupun longsoran.

Dari Pandeglang, Banten, dilaporkan, ratusan rumah warga di Kecamatan Panimbang di kabupaten setempat terendam banjir. Sekitar 300 rumah di tiga kampung terendam dengan ketinggian hingga 70 cm.

Sementara itu, puluhan rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Cilaki, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, nyaris ambles lantaran tergerus luapan arus Sungai Cilaki. Banjir juga melanda Kelurahan Loa Ipuh dan Maluhi Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Dari Purwakarta, Jawa Barat, Suryana, warga desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa, melaporkan terjadinya longsor di Gunung Burangrang. Tebingtebing yang mengelilingi gunung tersebut runtuh ke hutan sekitarnya.“Terdengar suara dentuman tanah longsor dari sawah saya,” kata warga yang tinggal 5 km dari titik longsor. (BS/YN/RM/SY/*/N-2)



Post Date : 06 April 2010