|
TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, upaya penanggulangan banjir selama ini masih parsial. "Penuntasan masalah banjir tidak pernah mungkin dilakukan kalau tidak dibangun Banjir Kanal Timur," kata Sutiyoso, Jum`at (14/1). Menurut Sutiyoso, sebanyak 13 sungai yang membelah Ibu Kota airnya mengalir dari arah selatan. Berdasarkan rekomendasi pakar masalah banjir, katanya, sungai itu harus dibuatkan saluran yang berbentuk tapal kuda seperti Banjir Kanal Timur. "Proyek ini perlu biaya besar, lebih dari lima triliun rupiah," kata Sutiyoso. Kendala terbesar dalam pembangun banjir kanal, kata Sutiyoso, yaitu pembebasan lahan. "Masyarakat yang dilewati proyek seharusnya merelakan tanah dibeli dengan harga berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak," ujarnya.Kenyataanny, warga tidak mau melepas tanahnya dengan harga murah. Sutiyoso mengingatkan prakiraan Badan Meterologi dan Geofisika curah hujan tertinggi terjadi pada akhir Januari sampai Februari. "Semua pihak harus proaktif menangani banjir," kata dia saat berkunjung ke Kelurahan Semanan, Jakarta Barat yang menjadi bagian dari 78 titik banjir di Jakarta. Fanny-Tempo News Room Post Date : 14 Januari 2005 |