Banjir di Indramayu Terus Meluas

Sumber:Pikiran Rakyat - 11 Januari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
INDRAMAYU, (PR).Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu sejak awal pekan ini terus meluas. Setelah Kec. Gabuswetan dan Bongas, banjir juga menyergap ratusan rumah penduduk di sejumlah desa di Kec. Kandanghaur dan menenggelamkan ratusan hektare sawah.

Meluasnya banjir, dari pantauan "PR", Senin (9/1), tak lepas dari bertambahnya jumlah sungai yang meluap. Bila banjir di Gabuswetan diakibatkan oleh meluapnya air Sungai Cilalanang, banjir di Kandanghaur diakibatkan meluapnya sejumlah sungai besar, seperti Ciperawan dan Sumbermas.

Sementara itu, Bupati H. Irianto M.S. Syafiuddin (Yance) bersama istrinya, Hj. Anna Sophana yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, terjun langsung melihat situasi terakhir bencana banjir di daerahnya. Bupati beserta istri dan rombongan, di antaranya Kapolres AKBP Drs. Djoko Purbo dan Dandim, Letkol Inf. Bangkit P.S., mendatangi lokasi desa terparah, seperti Drunten Kulon, Drunten Wetan, Soge, dan Kertamulya.

Dalam kunjungan itu, Bupati Irianto yang didampingi Kepala PU Pengairan, Ir. Rukanda dan Kadistrantib, Drs. H. Syafrudin, membagikan bantuan sembako, berupa beras dan mi instan.

Kepala PU Pengairan, Rukanda menjelaskan, banjir yang merendam lebih dari 1.500 rumah penduduk dan sekira 10.0000 ha sawah disebabkan oleh tingginya curah hujan lokal dan air kiriman dari daerah hulu.

Dijelaskan, berdasarkan catatan, hujan lebat yang turun pada Minggu (8/1) dini hari lalu di atas curah hujan normal. Di Gabuswetan yang merupakan tempat meluapnya Sungai Cilalanang, curah hujan mencapai 95 sampai 100 mililiter (ml), padahal normalnya hanya 70 ml.

Didampingi Rukanda, Bupati Irianto menuturkan, sejumlah sungai yang mengalir dan bermuara di Indramayu seluruhnya berada dalam kondisi siaga I. Di antaranya ada 5 sungai besar yang sangat diwaspadai karena rawan meluap dan menimbulkan banjir besar, antaranya Sungai Cipanas, Cilalanang, Cilet, Pangkalan, dan Cimanuk.

"Saya sudah instruksikan seluruh sungai berada dalam status siaga I. Pengawasan harus 24 jam penuh. Seluruh camat dan muspida juga harus stand by di tempat dan segera melaporkan bila ada bencana alam, penyakit atau kejadian luar biasa lainnya. Pemkab membuka informasi langsung (hot line) ke nomor 0812 2217 700 milik Ketua Tim Penggerak PKK dan juga kantor bupati langsung," tutur dia.

Pada kesempatan itu, Bupati Irianto juga menuturkan, Pemkab bakal melakukan crash-programm setelah air mulai surut dan normal. Disediakan sedikitnya Rp 4 miliar berasal dari anggaran pemprov dan pemkab, rencananya untuk padat karya dengan bentuk pekerjaan normalisasi dan peningkatan kualitas saluran irigasi.(A-93)

Post Date : 11 Januari 2006