Banjir di Gorontalo Surut

Sumber:Kompas - 22 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Gorontalo, Kompas - Banjir yang merendam 14 kelurahan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (21/12), mulai surut. Ribuan warga mulai meninggalkan posko pengungsian di Gedung Serbaguna Gubernur. Namun, hutan pegunungan Suwawa, Kabupaten Bone Bolanga, yang gundul masih menjadi ancaman.

Jumat siang, empat keluarga masih bertahan di posko pengungsian. Penduduk Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, itu masih mengungsi karena tinggi air di rumah mereka masih sekitar 30 sentimeter. Kondisi serupa terlihat di Kelurahan Haledulaa dan Ipilo, Kecamatan Kota Timur.

Kendati surut, banjir masih mengancam saat cuaca buruk. Penyebabnya, hutan Taman Nasional Bogari Nani Wartabone saat ini mulai beralih fungsi sehingga tidak mampu lagi menangkap air.

Kepala Kepolisian Resor Bone Bolango Ajun Komisaris Besar Setiyono mengungkapkan, lebih dari tiga hektar (ha) lahan hutan di taman nasional dirambah warga dan dialihfungsikan menjadi kebun kacang dan jagung. Hal itu dibenarkan Wakil Gubernur Gorontalo seusai meninjau Desa Lombongo, Kabupaten Bone Bolango, yang merupakan lokasi banjir terparah.

Di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat kemarin, banjir melanda Desa Peninggalan, Kecamatan Bayung Lencir, setinggi satu meter akibat luapan air Sungai Musi. Hal itu menyebabkan 30 rumah sebagian besar rumah panggung terendam.

Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinkesos Sumsel Ansori mengatakan, sepanjang Desember banjir melanda tiga kabupaten di Sumsel, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Musi Rawas. Adapun daerah yang rawan banjir tetapi belum dilaporkan terjadi banjir adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Ilir.

Rob di Tegal

Memasuki musim angin barat, rob mulai melanda kawasan pantai Kota Tegal, seperti di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah, sejak seminggu terakhir. Selain menggenangi jalan, rob mulai masuk rumah penduduk.

Menurut Karyoto (34), warga setempat, Jumat kemarin, rob muncul sekitar pukul 03.00 dan surut sekitar pukul 07.00. Sejauh ini, rob belum terlalu mengganggu aktivitas warga.

Sementara itu sekitar 20.000 ha lahan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, dari keseluruhan lahan seluas 113.000 ha mengalami degradasi dengan tingkat kerusakan bervariasi. Hal itu menyebabkan banjir bandang di Sungai Cimaja. Banjir menyebabkan dua jembatan penghubung antara Palabuhanratu dan Kampung Adat Ciptagelar hanyut.

Di Aceh, Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Muhammad Yahya meminta masyarakat dan pemerintah setempat mewaspadai meningkatnya curah hujan hingga pertengahan Januari 2008. Satkorlak mengidentifikasi sedikitnya ada 21 titik rawan banjir dan longsor di seluruh kabupaten/kota di provinsi itu. (DOE/ITA/WAD/WIE/AHA/MHD)



Post Date : 22 Desember 2007