|
Mataram, Kompas - Banjir yang melanda beberapa kampung di Kota Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (3/2) petang, disebabkan terdegradasinya daerah hulu akibat perambahan kawasan hutan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sedikitnya 40 unit rumah penduduk roboh dan 2.000 unit rumah tergenang air setinggi tiga meter. "Kerusakan akibat banjir ini agak parah. Malah ada empat sekolah dasar yang lantainya tertutup lumpur setebal satu setengah sampai dua meter, dan kegiatan belajar-mengajar diliburkan selama satu pekan," tutur Rustam Ali, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial NTB, Sabtu (5/2) sore, di Dompu yang dihubungi Kompas dari Mataram. Banjir yang terjadi di Kota Dompu itu berlangsung pukul 17.00-22.00 WITA. Saat itu Kota Dompu hanya diguyur gerimis, sedangkan di daerah hulu, seperti kawasan hutan Rora, Karaku, Donggo, dan lainnya, terjadi hujan lebat selama empat jam. Di kawasan itu, warga punya tradisi merambah dan membakar hutan (ngoho) sebelum menggarap sawah maupun ladang. Karenanya, dari kondisi riil yang ada, kuat dugaan Rustam Ali, bahwa musibah itu disebabkan degradasi kawasan hulu. Air hujan itu membuat Sungai Raba Laju meluap, mengakibatkan Kecamatan Dompu dan Karijawa-dalam Kota Dompu-mengalami kerusakan paling parah, seperti puluhan rumah yang roboh. Sedikitnya 10 kelurahan/desa terimbas banjir itu menyusul meluapnya air Sungai Raba Laju yang membawa lumpur dan material kayu. "Genangannya cuma satu setengah jam, tapi kerusakan sangat parah," ujar Abdul Rahim, staf Humas Pemerintah Kabupaten Dompu. Katanya, beberapa kampung dalam kota yang dekat dengan alur sungai, seperti Kampung Soriwono, rumah warganya cuma tampak bagian atap. Sejumlah tanggul dan lereng sungai seputar Sungai Raba Laju jebol dan tergerus air. Pasien Rumah Sakit Umum Dompu dievakuasi ke gedung pertemuan Samawanga milik Pemerintah Kabupaten Dompu karena tergenang air di bawah satu meter dan lantainya tertutup lumpur setebal 40 sentimeter. Hingga Sabtu sore pukul 17.00, ada 25 pasien yang dirawat di gedung pertemuan itu. Pemerintah Kabupaten Dompu memberikan bantuan seperti membagi nasi bungkus untuk makan malam, kemudian mendirikan dapur umum pada beberapa lokasi. Pemerintah Provinsi NTB mengirim empat ton beras, mi instan, minyak goreng, dan makanan ringan, serta obat-obatan terutama guna mengantisipasi diare.(RUL) Post Date : 06 Februari 2005 |