|
Pontianak, Kompas - Setelah menghancurkan tujuh jembatan di Kecamatan Monterado, banjir yang melanda Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, sejak Jumat pekan lalu juga merendam sedikitnya 600 rumah di Kecamatan Sungai Raya yang terletak sekitar 170 kilometer dari Kota Pontianak. Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, para petani sangat terpukul karena ratusan hektar tanaman jeruk, jagung, padi, dan sayur-sayuran hancur terendam banjir dengan tinggi air mencapai 1,5 meter. Camat Sungai Raya Burhanul Purkan ketika dihubung Kompas dari Pontianak, Minggu (2/1), menyebutkan, pihaknya masih mendata luas areal tanaman yang rusak akibat terendam banjir. Namun, kerugian diperkirakan cukup besar karena sebagian tanaman, terutama jeruk, sudah siap panen. Adapun rumah yang terendam banjir antara lain terdapat di Desa Sungai Keran, Dusun Baung, Dusun Persak, dan Desa Pembangunan. Selain rumah, tiga sekolah dasar, satu sekolah lanjutan tingkat pertama, tiga masjid, dan dua surau juga ikut terendam banjir. "Banjir ini terjadi karena air dari daerah hulu sungai ditambah hujan di perkotaan menyebabkan air tak tertampung sehingga menggenangi kawasan perumahan dan perkebunan," ungkap Burhanul. Bupati Bengkayang Yakobus Luna yang meninjau rumah- rumah yang tergenang banjir menyampaikan bantuan sekitar 50 kardus mi instan dan uang sebesar Rp 2,5 juta. Sementara itu, di Kabupaten Sambas, yang terletak sekitar 250 kilometer dari Kota Pontianak, beberapa tempat mulai terendam banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter. Beberapa tempat yang mulai terendam banjir antara lain Kecamatan Sajat, Subah, Sekura dan Teluk Keramat. "Banjir ini disebabkan dalam sepekan terakhir hujan terus turun pada pagi dan sore hari," ungkap Camat Sajat Bambang Sutrisno. Diperkirakan akan ada sekitar 400 keluarga yang harus diungsikan jika banjir semakin tinggi. (FUL) Post Date : 03 Januari 2005 |