Banjir di Bekasi Diprediksi Akhir Desember

Sumber:Koran Tempo - 17 November 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
BEKASI -- Dinas Pekerjaan Umum Kota Bekasi menyatakan banjir di Bekasi diprediksi terjadi akhir Desember 2007-Februari 2008. Hal itu diperkuat oleh data Badan Meteorologi dan Geofisika yang menyebutkan puncak musim hujan di Bekasi terjadi bulan tersebut.

"Mulai sekarang masyarakat harus waspada," kata Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Bekasi Ruspendi kepada Tempo di kantornya kemarin. Sebab, banjir diperkirakan bakal menenggelamkan sekitar 20 persen area dari 21 ribu hektare luas wilayah Kota Bekasi.

Menurut dia, ancaman banjir tahun ini diperkirakan lebih parah daripada tahun sebelumnya, karena debit air Kali Bekasi melampaui batas normal 767 meter kubik per detik. Debit normalnya sekitar 500 meter kubik per detik.

Tingginya debit air Kali Bekasi disebabkan oleh terjadinya perubahan tata ruang di hulu sungai di Bogor. Seperti aliran Sungai Cikeas dan Cileungsi tumpah ke Kali Bekasi.

Selain itu, tujuh aliran sungai lain yang membelah Kota Bekasi berpotensi menimbulkan banjir, yaitu Kali Cakung, Kali Bojong Rangkong, Kali Blencong, Kali Sasak Jarang, Kali Kapuk, Kali Rawa Lumbu, dan Kali Rawa Tembaga.

Ruspendi menjelaskan ada 47 kawasan perumahan di Bekasi yang rawan banjir, antara lain Perumahan Vila Taman Kartini; Pondok Gede Permai; Jaka Kencana; Jati Rasa; Perumahan Nasional 1, 2, dan 3; serta Pondok Mitra Lestari. Jumlah itu meningkat dibanding pada 1990-an, sekitar 27 perumahan.

Untuk mengantisipasi banjir, Pemerintah Kota Bekasi telah membangun pintu air setinggi 7,5 meter di Sungai Rawa Tembaga. Jika air Kali Bekasi meluap, pintu air itu ditutup agar air sungai tidak masuk ke dalam kota. Perlengkapan lain yang disiapkan, antara lain 2 unit perahu dayung, 3 unit perahu fiber, mesin penyedot lumpur, dan 2 unit pompa air berkapasitas 250-500 liter per detik.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Deddy Kusradi, mengatakan Dewan sedang merancang membuat daerah penampung air seluas 10 hektare di Kecamatan Jatiasih. Proyek itu membutuhkan dana Rp 20 miliar untuk pembebasan lahan warga dan pengerukan. HAMLUDDIN



Post Date : 17 November 2007