|
[LEBAK] Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Banten menyebabkan sejumlah rumah warga di beberapa kecamatan dan desa terendam banjir. Jika sebelumnya dilaporkan, tiga kecamatan di wilayah Pandeglang terendam banjir, yakni Patia, Angsana, dan Panimbang, Rabu (4/2) banjir juga melanda wilayah Kabupaten Lebak, khususnya di Kecamatan Wanasalam. Berdasarkan keterangan yang dihimpun SP, ratusan rumah warga dan ratusan hektare (ha) sawah di Kecamatan Wanasalam terendam banjir. Padi yang siap panen di wilayah itu tergenang banjir sehingga para petani khawatir, tanaman padi akan rusak. Kepala Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Roni Handoyo yang dihubungi, Rabu (4/2) menjelaskan, sedikitnya 86 rumah warga, 418 ha sawah siap panen dan tambak ikan seluas 50 ha terkena banjir akibat meluapnya Sungai Cibinuangen. "Ketinggian banjir mencapai satu meter dan terjadi sejak Selasa (3/2) malam. Kami masih mendata jumlah warga yang terkena banjir," katanya. Menurut Roni, desa lain yang terkena banjir, yakni Desa Cisarap, Cipedang, dan Sukatani. Di tiga desa itu, ratusan rumah dan sawah siap panen juga terendam banjir. "Akses jalan menuju Desa Cisarap terputus, sehingga sembilan kampung di desa itu terisolasi," ujar Dudin Bahrudin, warga Desa Wanasalam. Sementara itu, banjir yang menerjang ribuan rumah warga di tiga kecamatan di Pandeglang, yaitu Patia, Angsana, dan Panimbang akibat meluapnya Sungai Cilemer, Cilatak, dan Ciheru hingga kini masih menggenangi rumah warga. Akibat banjir, jalan jalur wisata menuju Pantai Tanjung Lesung, tepatnya di Desa Citeurep terputus. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Idaman, Ahmad Sah menyatakan, sampai saat ini warga di desanya masih tetap bertahan di kediaman masing-masing. Sementara itu, akibat tanah longsor, satu rumah warga di Kampung Lebak Picung, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, roboh. Rumah milik Sulaeman (40) itu letaknya di bawah tebing sehingga ketika terjadi longsor, tanah langsung menimbun rumahnya. Lima rumah, rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Warga yang rumahnya terkena longsor itu langsung mengungsi. Diliburkan Dari Jawa Timur (Jatim) dilaporkan, genangan banjir akibat luapan Sungai Jatiroto, di Desa Rowokangkung, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang mengakibatkan, ratusan pelajar dari empat sekolah dasar (SD) di kawasan itu, yakni SD Negeri 2 dan SD Negeri 3 Rowokangkug, SD Negeri 1, dan SD Negeri 2 Sidorejo, sejak Senin (2/2) diliburkan. Hingga Kamis (5/2) pagi, seluruh guru dan sebagian siswa yang masuk, sibuk kerja bakti di sekolah. "Kami para guru beserta siswa yang masuk kegiatannya adalah bersih-bersih lantai dari endapan lumpur. Aktivitas belajar mengajar mungkin baru kita lakukan, Jumat (6/2) besok," ujar Winarto, guru di SD Negeri 3 Rowokangkung. Banyak rumah orangtua siswa, hingga pagi itu yang masih terendam banjir dengan ketinggian air sekitar setengah meter. Sebagian siswa belum masuk sekolah, karena harus membantu orang tua mereka membebaskan rumah tinggalnya dari genangan banjir. Hal senada juga diungkapkan Suparman, petugas jaga SD Negeri 2 Rowokangkung yang dikonfirmasi terpisah tadi pagi. Menurutnya, sekolah terpaksa diliburkan karena air masih menggenang di sekolah dan rumah-rumah para siswa rata-rata setinggi lutut orang dewasa. Kepala Badan Kordinator Wilayah II Bojonegoro, Setiadjid mengatakan, Pemerintah Provinsi Jatim menyalurkan 3.000 paket sembilan kebutuhan pokok kepada korban banjir yang melanda Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan. [149/070/WMO/AHS/ 080/148/152/151] Post Date : 05 Februari 2009 |