PASURUAN (SINDO) – Banjir seakan menjadi temab bagi warga Desa Kedungboto, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Betapa tidak, setiap hujan turun di kawasan hulu sungai,yaitu Pandaan dan sekitarnya, kampung mereka pasti terendam.
Genangan air merendam ratusan rumah tinggal dan puluhan hektare sawah. Biasanya, paling cepat tiga hari genangan air ini surut.Genangan akan semakin lama jika hujan terus mengguyur kawasan hulu dan desa setempat. “Tergenang satu minggu sudah biasa. Jika banjir besar, bisa sampai sebulan rumah kami tergenang,” kata Utami,warga setempat kemarin. Menurutnya, genangan banjir memang menjadi hal yang biasa terjadi. Namun jika terus dibiarkan, warga akan semakin menderita.
Ancaman penyakit seringkali menyerang anak-anak.“Penyakit gatal-gatal diderita anak-anak. Banjir dan penyakit gatal apa terus dibiarkan,”ujarnya. Sekretaris Desa Kedungboto, Fatoni menyatakan, pada banjir 7 Desember lalu sebanyak 563 rumah tinggal dan 72 hektare sawah tergenang air.
Pada banjir yang terjadi Minggu malam kemarin, ratusan rumah tersebut kembali tergenang. “Kami selalu melaporkan ke Pemkab Pasuruan jika terjadi banjir. Kami berharap ada perhatian dan penanganan banjir yang selalu datang,”ujar Fatoni. Dikatakan, sebagian dataran di desanya memang rendah. Sehingga jika terjadi hujan deras, genangan air akan berhari-hari bertahan di pemukiman warga. “Jika musim hujan, sebagian sawah tidak pernah digarap. Petani akan merugi jika menggarap lahan,” ujarnya. (arie yoenianto)
Post Date : 21 Desember 2010
|