Banjir dan Tanah Longsor Landa Jawa

Sumber:Koran Tempo - 27 Desember 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Karanganyar -- Banjir besar dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah kemarin akibat hujan lebat selama dua hari. Puluhan orang dipastikan tewas terempas air dan terkubur tanah yang longsor. Jalur transportasi utama di Jawa Timur dan Jawa Tengah terputus karena jembatan penghubung ambrol.

Bencana longsor di tujuh titik di lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menewaskan sekurang-kurangnya 67 orang. Di Dusun Mogol Ledoksari, 12 keluarga terkubur hidup-hidup. Dusun ini terletak hanya empat kilometer dari obyek wisata Grojogan Sewu. Dari total korban tewas, baru lima orang yang dievakuasi dan diidentifikasi.

Seorang warga Mogol Ledoksari, Joyosentono, mengatakan bencana longsor terjadi dua kali kemarin dini hari. Bencana longsor pertama melumat lima rumah. Saat warga berkumpul di rumah Wardi, warga setempat, tiba-tiba bukit setinggi 50 meter yang sudah gundul ambrol. "Ada 15 orang yang jadi korban," kata pria 54 tahun ini.

Evakuasi korban oleh ratusan tentara, polisi, dan sukarelawan partai politik hanya menggunakan alat seadanya karena alat berat tidak bisa menjangkau lokasi. "Terpaksa evakuasi dilakukan secara manual," kata Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta Komisaris Besar Yotje Mende. Seorang ibu dan anak ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan.

Kepala Kesatuan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat Karanganyar Suharno mengatakan, selain di Ledoksari, tanah longsor terjadi di kecamatan lain, yakni Jumapolo (8 orang meninggal), Jenawi (3), Kerjo (5), dan Matesih (3). Bencana longsor pun melanda Jatiyoso dan Ngagoyoso, yang menewaskan masing-masing satu orang.

Di Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bencana longsor kemarin dini hari menewaskan empat orang, yang berasal dari satu keluarga. Bukit di belakang rumah mereka ambrol setelah diguyur hujan dan menimbun rumah. Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ngawi Suwito menduga mereka sedang tidur saat bukit longsor.

Selain itu, banjir yang terjadi kemarin membuat jalur transportasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur terputus. Jalur utama dari Sukoharjo menuju Solo tidak bisa dilalui karena genangan air. Akibatnya, Sukoharjo terisolasi. Kondisi serupa juga melanda Kabupaten Pacitan karena dua jalur penghubung ke daerah ini terputus.

Jalur transportasi menuju Pacitan putus karena dua jembatan di Wonogiri ambrol tergerus air. Adapun jalur ke daerah ini dari Ponorogo tidak bisa dilalui karena tergenang air setinggi satu meter. Transportasi dari Ponorogo menuju Madiun juga terhenti karena mayoritas jalan di Madiun tergenang air setinggi dua meter.

Pemerintah Kabupaten Madiun kewalahan mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah. "Kami hanya punya satu perahu karet," kata Suhadi, Kepala Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Madiun. Sampai kemarin, sekitar 300 warga Kecamatan Pilangkenceng masih terjebak di rumah mereka. Sekitar 40 orang diperkirakan tewas ketika jembatan yang mereka naiki terseret banjir di Desa Pati, Kecamatan Kebon Sari.

Banjir serentak di berbagai daerah di Jawa Timur ini tidak semata karena curah hujan yang cukup tinggi. "Semua hutan sudah gundul," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Soekarwo. Dari 1.363.791 hektare hutan di Jawa Timur, mayoritas dalam kondisi kritis. Bahkan 325.879 hektare di antaranya sudah gundul. Karena itu, banjir kali ini melanda daerah pegunungan, seperti Trenggalek, Pacitan, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Jember. TIM TEMPO



Post Date : 27 Desember 2007